20

82 12 0
                                    

warning; ada adegan berdarah-darah, word 1,2k+

***

Hyuka jadi ingat perkataannya di chapter 4. "Jangan percaya sama iblis, musyrik."

Cowok itu tertawa. Dia juga masih ingat saat Haechan berniat bekerjasama dengan iblis, lalu Felix melarangnya. Kenapa Felix melarangnya?

Karena dia tidak mau ada yang selamat.

Tapi kalau ada yang mengetahui identitasnya dan mau bekerjasama ya Felix tidak masalah, sih.

"Gue nggak nyangka lo jadi kayak gini, Hyuka." kata Soobin kecewa.

"Sayang banget gue nggak peduli." Hyuka bersenandung pelan. "Jadi siapa yang mau dibunuh duluan? Sesuai urutan puzzle aja, ya?"

"Kalo sesuai urutan puzzle artinya lo duluan yang mati." balas Haechan.

"Oh, nggak dong. Kalo sesuai urutan puzzle tentu aja itu lo. Gue kan udah dihapus dari daftar pemain." Yang paling muda tersenyum senang.

"Badjigur."

Hyuka terkekeh geli. Tangannya memegang sebuah tang. "Ah, Kak Felix ngasih tang yang baru. Padahal gue mintanya yang agak karatan."

"Biar apa lo begitu, ha?"

"Biar bisa kayak gini ..." Hyuka mendekati Haechan, mengambil tangan kanannya kemudian tanpa aba-aba mencabut salah satu kuku Haechan dengan tang.

"AKH!" Haechan berteriak kencang.

Sakit sekali.

Hyuka benar-benar gila.

"Utututu~ sakit, ya?"

"Huening Kai, buat apa lo ngelakuin ini?" Taehyun yang sedari tadi diam bertanya.

"Heum ..." Hyuka memegang jari tengah Haechan. Tang dia dekatkan ke kuku itu.

Ctak!

"AAAKH!" Saking sakitnya, Haechan sampai menitihkan air matanya. "H-hyuka ... gue ada salah apa ke lo sampe disiksa kayak gini?" Matanya menatap jari telunjuk dan tengahnya yang sudah berdarah-darah karena kukunya dicabut paksa.

"Nggak ada, sih." Hyuka kembali bersenandung kecil. "Oh, ya. Taehyun ... gue ngelakuin ini biar hidup. Kan tadi gue udah bilang."

Haechan terisak. "Sakit, Hyuka."

"Iya, gue tau kok."

"Gila lo, Hyuka!" Taehyun berteriak. "Lepasin kita! Lo nggak inget hari-hari yang udah kita lakuin dulu?!"

"Inget, kok ..." Tangan Hyuka yang sudah terkena darah milik Haechan bergerak untuk menghapus air mata yang mengalir di pipi Haechan. Menimbulkan noda darah di pipi Haechan. "Kalian mau langsung gue bunuh aja? Biar nggak ngerasain sakit."

"Hyuka ..."

"Ya?"

"Lo gila."

"Makasih." Hyuka meletakkan tangan Haechan. Dia sudah tidak tertarik untuk mencabuti kuku Haechan satu persatu. Lalu ide terbit di otaknya.

Tang yang masih ada di genggamannya terangkat, lalu mengarah ke pipi kiri Haechan. Hyuka menjepit kulit pipi Haechan dengan tang, kemudian menariknya pelan. Teriakan kesakitan milik Haechan kembali terdengar.

Senyum Hyuka bertambah lebar ketika melihat pipi Haechan yang berdarah setelah dia cubit dengan tang.

Taehyun melirik Soobin yang memejamkan matanya. Berkali-kali bergumam, "Nggak, nggak mungkin."

PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang