24. Jerk

3K 529 157
                                    

Jeno dan juga Jaemin sontak terdiam setelah mendengar pertanyaan Haechan.

Mereka berdua menatap pria berkulit tan itu dengan tatapan ragu.

Haruskah mereka memberitahu kedua temannya ini?

Jeno kemudian kembali menatap ketiga bocah di sampingnya sembari tersenyum lembut. "Kalian main di kamar Daffa bentar ya"

"Jeje want sama papa" bantah Jeje sembari mengerucutkan bibirnya tak terima.

Jae yang ada di sampingnya juga ikut mengerucutkan bibirnya. "Jae juga Jae juga!" sahut Jae sembari menggenggam erat salah satu tangan Jeno.

Tangan Jeno mengusap surai rambut kedua bocah kembar di sampingnya sembari tersenyum.

"Sebentar aja ya. Nanti papa janji ajak kalian main keluar deh, gimana?"

Jeje dan Jae saling menatap satu sama lain. Seolah memiliki pikiran yang sama. Mereka berdua  secara serentak menoleh ke arah Daffa.

Bocah laki-laki itu mengangguk semangat guna menanggapi tatapan kedua temannya.

Jeje dan Jae kembali menatap Jeno riang.

"Okay, janji tapi yaaa" ujar Jeje sembari menyodorkan jari kelingkingnya yang langsung di ikuti oleh adiknya.

"Laki-laki ndak boleh boong pa"

Jeno tertawa gemas ketika mendengar ucapan Jae. Ia kemudian menakutkan kedua jari kelingkingnya dengan kedua jari mungil itu.

"Iya papa janji. Sekarang kalian ke kamar Daffa dulu ya"

Si kembar mengangguk patuh. Mereka kemudian menarik tangan Daffa ke arah kamar bocah laki-laki itu.

Padahal yang punya rumah kan Daffa...

"Okay. Jadi jelasin, kenapa dua bocah tadi manggil lo papa?"

Pertanyaan Haechan berhasil mengalihkan tatapan Jeno yang tadinya masih menatap ketiga bocah tadi.

Pria bermarga Lee itu menatap bergantian Haechan dan juga Renjun yang masih menunggu jawabannya.

Tatapannya kemudian beralih pada Jaemin yang terlihat santai sembari memakan snack di hadapannya.

Jeno menggerutu dalam hati. Kenapa saudara kembarnya itu malah terlihat biasa saja?

Tak mau berlama-lama, Jeno terlihat menghela nafas pelan sebelum kembali menatap kedua temannya. "Mereka anak gue."

Suara batuk Jaemin yang tersedak snack berhasil membuat ketiga pria lainnya menatap pria itu bingung. "Apa-apaan?! Jae anak gue ya" sahut Jaemin tak terima.

"Lo masih kekeh?"

"Ya iyalah. Kan emang bener Jae anak gue"

"Lo sendiri yang bilang gak mau."

"Tapi kan gue gak per—"

"Okay stop!!" potong Renjun yang berhasil menghentikan perdebatan kedua teman kembarnya itu.

Pria bermarga Huang itu terlihat memijit pangkal hidungnya ketika mulai merasa pusing. "Kalian..." lanjutnya sembari menunjuk Jeno dan Jaemin bergantian.

"...gak mungkin kan apa yang gue pikirin ini bener?"

Bukannya menjawab, kedua pria kembar itu hanya terdiam tanpa ada niatan menjawab pertanyaan teman mereka.

"Kim Hara."

Haechan dan juga Renjun mengernyit bingung. Kenapa Jeno tiba-tiba mengucapkan nama wanita yang pernah menjadi ketos di sekolah mereka dulu?

Hidden Daddy || Lee Jeno ft Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang