15. Know

4.7K 639 130
                                    

Jaemin melangkah mendekati Dimas yang terlihat sibuk memasak.

"Butuh bantuan kak?" tawar Jaemin membuat Dimas menoleh ke arah samping, dimana Jaemin berdiri di sampingnya.

Dimas terlihat tersenyum tipis sembari menggeleng pelan. "Gak usah. Habis ini juga beres kok" tolak nya dengan halus.

"Ya tapi kan—"

"Oh iya, jam 7 nanti saya ada kelas. Saya titip Daffa dulu gak papa kan?"

Jaemin mendengus sebal menyadari pria di sampingnya ini berusaha mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Iya gak papa kak"

Dimas tersenyum lembut mendengarnya. "Nah udah selesai. Kamu gabung sama mereka aja sana" suruh Dimas sembari menunjuk Jeno dan Daffa yang asik mengobrol di meja makan.

Kedua lelaki berbeda generasi itu terlihat asik membicarakan sesuatu sembari menunggu sarapan mereka.

Jaemin lagi dan lagi hanya bisa mendengus sebal. Ia kemudian menuruti perintah Dimas untuk duduk di samping Jeno.

Jeno menatap kembaran nya itu dengan kening mengernyit bingung. "Kenapa lo?"

"Gak papa."

"Jae..."

"Ish! Udah gue bilang gak papa kok!"

Jeno memejamkan matanya sebentar sebelum menatap Jaemin datar. "Disini masih ada Daffa kalo lo lupa." ujarnya yang berhasil membuat Jaemin kicep.

Adik Jeno itu terlihat meneguk ludahnya dengan susah payah ketika mendengar suara dingin kakaknya.

"Y-ya maaf.."

Dimas yang baru saja meletakkan sarapan di meja makan jadi mengernyit bingung ketika mendapati aura mencekam disana.

"Kenapa nih?"

Jeno menatap Dimas sembari tersenyum manis. "Gak papa kak. Biasa, kakak adik" jawabnya.

Dimas mengangguk mengerti. Ia kemudian ikut mendudukkan diri di samping putranya yang tengah sibuk menatap berbinar makanan di atas meja makan.

Melihat itu Dimas sontak tersenyum gemas. "Daffa mau yang mana?"

"Tu pa!!" jawab Daffa sembari menunjuk makanan yang sedari tadi ia lihat.

Aura mencekam tadi sontak saja mencair ketika mendengar suara antusias Daffa.

"Oh iya! Nanti si kembar mau main kesini" ujar Dimas yang berhasil membuat kedua pria kembar disana sontak menoleh ke arahanya.

Jeno tersenyum lebar mendengarnya. Berbeda dengan Jaemin yang terlihat biasa-biasa saja.

"Kapan kak?" tanya Jeno masih dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.

"Emm mungkin nanti sekitar jam 9(?)" jawab Dimas agak ragu.

Jeno dan Jaemin mengangguk mengerti. Ah, sepertinya nanti mereka akan sibuk mengurus ketiga bocah menggemaskan itu.

—♡♡—

Hara kembali menghela nafas lelah hari ini. Ia kemudian berkacak pinggang sembari menatap kedua putranya yang tengah menatapnya garang.

"Kalian itu masih kecil...kiddos" ujarnya dengan nada  yang amat sangat sabar.

Tapi kedua bocah di hadapannya itu malah semakin menatapnya tak terima.

"Jeje dah besal ma!"

"Jae juga! Jae juga!" sahut Jae sembari mengangkat salah satu tangannya.

Hara memijit pangkal hidungnya sebentar sebelum duduk di sofa.

Hidden Daddy || Lee Jeno ft Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang