6. Baru

5.1K 622 166
                                    

Sebisa mungkin Hara mengangkat ember yang berisi baju cucian itu ke lantai dua. Lebih tepatnya ke atap.

Walaupun berat, ia sudah terbiasa melakukan ini.

Tapi entah kenapa hari ini ia merasa sedikit lemas dan tak enak badan. Mungkin karena ia tak beristirahat dengan cukup semalam.

Langkah Hara tiba-tiba terhenti karena di hadang oleh sosok mungil kesayangannya.

"Jae bantu?"

Hana terkekeh gemas mendengarnya. Bagaimana bisa badan mungil seperti itu membantunya membawa ember sebesar ini ke atap.

"No. Jae masih kecil, gak akan kuat" Ucap Hara sembari kembali melangkah.

Tapi tubuh mungil itu kembali menghadangnya. "Jae besal! Liat, Jae kuat!"

Hara sontak meletakkan ember cuciannya sembari tertawa ketika melihat putra kecilnya itu menunjukkan lengannya.

Ya, Kim Jeandra. Tapi semua orang biasa memanggilnya Jae. Putra kecilnya yang berumur dua tahun itu terlihat mengerucut sebal sembari melihat ia yang menertawakannya.

"Jae kuat ma.."

Hara menyamakan tingginya dengan tinggi Jae. Kemudian ia mencubit gemas kedua pipi bocah laki-laki itu.

"Iya, anak mama kan emang kuat. Tapi sekarang mama lagi gak butuh bantuan. Nanti kalo butuh mama panggil Jae, okay?"

Dengan ragu Jae mengangguk. "Tap-tapi ikuut"

Hara tersenyum lembut. Ia kemudian kembali mengangkat ember tadi. "Yaudah ayo. Tapi pegangan sama baju mama ya biar gak jatoh"

Mendengar itu Jae mengangguk antusias.

Mereka berdua kemudian menaiki beberapa anak tangga menuju atap. Setiap menaiki anak tangga, Hara selalu menyempatkan melihat putranya yang berusaha untuk melangkah.

Hara tersenyum lembut. Lihat, betapa gigih putranya. Hanya untuk menemaninya di atap saja putra kecilnya itu harus berusaha seperti ini.

Andai saja ia tak membawa ember cucian ini. Ia akan lebih memilih menggendong tubuh mungil itu.

"Jae duduk disini aja ya. Mama mau jemur pakaian"

Jae mengangguk patuh. Ia kemudian mendudukkan tubuh kecilnya di kursi yang ada disana sembari melihat mamanya yang mulai melakukan kegiatan menjemur.

"..ma.."

Hara menoleh ke arah putranya. "Iya?"

Ekspresi Jae berubah sendu dengan bibir mengerucut. "Jae ndak ikut Oma ke pasal..."

Kegiatan Hara kembali terhenti. Ia menatap putranya dengan kening mengernyit. "..terus?"

Jae semakin mengerucutkan bibirnya. "Jae pengen ikut.."

Hara tersenyum lembut sebelum kembali melanjutkan aktivitasnya. Ia memilih menyelesaikan aktivitasnya dulu. Baru setelah itu ia meladeni putra kecilnya yang sedang galau itu.

Setelah selesai, Hara meletakkan ember tadi di samping Jae. Ia juga ikut mendudukkan tubuhnya di samping putranya.

"Lagian salah siapa tadi pagi di bangunin kok gak bangun-bangun?"

"Jae tu cape ma.."

"Capek?"

Jae mengangguk membenarkan. "Gala-gala Jeje"

"Kok malah nya—"

"Kok Jeje?!"

Terlihat seorang bocah laki-laki lain yang baru saja memasuki atap. Di ikuti sosok wanita di belakangnya.

Hidden Daddy || Lee Jeno ft Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang