17. Cafe

4K 632 146
                                    

"Hei jangan yang ini sayang"

Hara dengan segera mengambil nampan yang di bawa oleh kedua putranya.

Sedangkan si kembar sontak mengerucut sebal. "Ish mama ni.. Jae tu aja" ujar Jae sembari menunjuk nampan yang ada di tangan Hara.

Hara menggeleng sembari menganyunkan jari telunjuknya. Mengisyaratkan bahwa kedua putranya itu tak boleh membawa nampan tadi.

"Gak boleh. Ini tuh berat Jae, kalo jatuh gimana?"

Jae semakin mendelik tak terima. "Ndak bakal jatuh mamaaa" rengeknya.

Melihat adiknya seperti itu Jeje sontak mengangguk setuju. "Ndak jatuh. Jeje bantu!" sahut Jeje dengan satu tangan mengacung ke atas.

Hara menghela nafas pelan sembari memijit pangkal hidungnya ketika mulai merasa pusing.

"Kalian itu masih kecil..."

Jeje dan Jae menatap memicing mamanya. Mereka tak terima ketika di bilang masih kecil.

"Jeje dah besal!"

"Jae juga!! Ni liat Jae kuat!"

Kedua bocah kembar itu mengangkat satu kursi yang ada di cafe Mia. Membuat beberapa pelanggan yang ada di sekitar mereka sontak tersenyum geli.

Sedangkan Hara hanya bisa tersenyum kikuk melihat itu semua. Ia kemudian membungkuk sembari mengucapkan kata maaf sebelum pada akhirnya mengajak kedua putranya ke belakang kasir.

Ia kemudian mensejajarkan tingginya dengan Jeje dan Jae.

"Listen kiddos... Kalian tadi di rumah udah janji sama mama bakal apa?"

Jeje dan Jae terdiam. Mereka berdua mengingat janji mereka tadi. Ah, seharusnya mereka tak berjanji seperti itu.

"Ayo kalian tadi janji bakal apa?" tanya Hara lagi.

Jeje menatap malamnya sedikit lama. "...nulut" jawabnya sebelum menunduk. Sadar kalau ia melanggar salah satu janji nya tadi.

"Daaan?" tanya Hara lagi ketika putranya itu lupa mengucapkan salah satu janji mereka.

"Ndak nakal.." jawab Jae yang berhasil membuat Hara tersenyum lembut.

"Terus tadi kalian ngapain?"

Jeje dan Jae menatap mama nya dengan kepala sedikit menunduk. Sebelum pada akhirnya menjawab pertanyaan mamanya secara bersamaan.

"...nakal.."

"Tap-tapi Jeje want bantu mama"

"Jae juga!"

Hara kembali menghela nafas pelan. Sebelum pada akhirnya tersenyum lembut. "Kalian duduk aja disini. Mama bisa sendiri kok. Kan masih ada tante Tyas sama oma juga" ujarnya berusaha meyakinkan kedua putranya.

"Mama capek, Jeje ndak suka"

"Mama gak cap—"

Ucapan Hara harus terpotong karena tangan mungil Jae yang tiba-tiba menangkup wajahnya. "Mama tuh capek" ujar Jae yang entah kenapa terlihat sangat menggemaskan di mata Hara.

Wanita itu kemudian kembali menghela nafas pelan sembari tersenyum geli. "Okay. Jadi kalian mau bantu mama?"

Si kembar mengangguk antusias.

"Kalian bawa camilan ini ke meja yang itu ya. Ke bibi yang pake baju hitam sama biru itu" ujar Hara sembari menunjuk dua pelanggan yang tengah menunggu pesanan mereka.

Jeje mengangguk mengerti. Jae yang melihat kembaran nya mengangguk sontak juga ikut mengangguk.

"Nah ini camilannya" Hara menyerahkan nampan kecil yang berisi beberapa camilan.

Hidden Daddy || Lee Jeno ft Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang