26. Mine

4.3K 623 145
                                    

Dengan tenaga yang tersisa, Hara mengangkat kedua kantong plastik besar di tangannya ke atas meja makan.

Tubuhnya sontak terduduk lemas dengan nafas yang terdengar sedikit tak beraturan.

Ah, andai saja ia tak kekeh untuk jalan kaki...

Tangannya terasa kebas karena membawa dua plastik besar tadi sendirian.

Belum sampai satu menit Hara memejamkan mata guna beristirahat sebentar, bel rumah nya sudah berbunyi pertanda ada tamu yang berkunjung.

Kening Hara mengernyit pelan. Seingatnya ia tak ada janji dengan siapapun hari ini. Bunda nya tadi juga bilang akan pulang agak sorean.

Sedangkan sekarang masih jam setengah satu siang.

Tak ingin tamu nya menunggu lama, Hara dengan segera melangkah menuju pintu rumahnya guna melihat siapa yang datang.

Hara membuka pintu dengan perlahan. Keningnya kembali mengernyit ketika mendapati kedua putra kesayangannya berdiri di depan pintu bersama dengan pria yang sama sekali tak ingin Hara lihat.

Tatapan Hara seketika melembut. "Kenapa gak langsung masuk aja?" tanya nya sembari menatap bergantian Jeje dan Jae.

Jae menggeleng kekeh. "Papa bilang pencet bel dulu"

"Ini kan rumah Jeje sama Jae, jadi gak perlu pencet bel lagi"

Kedua bocah kembar itu sontak terdiam. Mereka berdua kemudian secara bersamaan menoleh ke arah Jeno yang tengah fokus menatap wajah wanita di hadapannya sekarang.

"Papa?"

Lamunan Jeno sontak buyar ketika mendengar suara Jeje memanggilnya. "I-iya?" tanya nya sembari menatap wajah putranya itu.

Sedetik kemudian ia mengangguk. "A-ah ini kan rumah Jeje sama Jae. Tapi bukan rumah papa, makanya papa pencet bel dulu" jelasnya yang di balas anggukan mengerti oleh si kembar.

Hara menatap pria di hadapannya remeh. "Makasih karena udah nganterin anak-anak gue. Sekarang lo boleh pergi." ujar nya sembari mengambil alih tangan kedua putranya yang di genggam oleh Jeno.

"Aku-kamu."

Kening Hara mengernyit tak mengerti.

"Ada anak-anak. Bakalan jadi contoh yang buruk kalo kita pake lo-gue di hadapan mereka." ucap Jeno yang hanya di balas dengusan malas oleh Hara.

"Ayo kita masuk"

Pintu yang hampir tertutup itu dengan segera Jeno tahan dengan kaki nya. Membuat Hara mau tak mau kembali membuka pintu itu sembari menatap pria di hadapannya malas.

"Apa lagi?"

"Gak mau nawarin aku mampir?"

Hara hampir saja merinding ketika mendengar Jeno menggunakan aku-kamu padanya. Rasanya seperti...

"Gak." balas Hara dengan tangan hendak kembali menutup pintu rumahnya.

Tapi Jeno lagi-lagi menahannya dengan salah satu kaki. Pria bermarga Lee itu kemudian menatap kedua bocah yang sedari tadi melihat nya dan juga Hara.

"Boy's liat, mama kalian gak izinin papa masuk. Mama jahat banget.."

Hara menghela nafas jengah. "Jangan coba-coba ngehasut anak-anak gue."

"Liat! Padahal kan niat papa baik, cuma pengen nemenin kalian disini" adu Jeno pada kedua bocah yang masih terdiam sembari melihatnya.

Jae menarik pelan ujung baju mama nya sembari menatap wanita itu memohon. "Mama plisss boleh yaaaaa"

Hidden Daddy || Lee Jeno ft Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang