BAB 18

206 14 0
                                    

-Selamat membaca-

Keesokan harinya, Clarissa terbangun saat pipinya terus ditepuk kasar oleh Bulan, “Woi bangun” ucapnya sembari menepuk kasar pipi Clarissa.

Clarissa meringis kesakitan kala Bulan masih setia menepuk pipinya, “Iya Bu, ini Clarissa bangun” ucapnya dengan membuka mata.

“Apa yang terjadi di sini?” tanya Bulan menunjuk kamar Clarissa yang berantakan, “Dan juga, dia siapa?” tanyanya lagi setelah melihat Maharani.

Clarissa masih merasa kesakitan di seluruh tubuhnya memilih tidak menjawab pertanyaan Bulan, melainkan bersujud pada Bulan sembari menangis, “Tolong Clarissa Bu, tolong sahabat Clarissa juga”

Bulan tercengang melihat bocah SD bersujud pada dirinya, “Kamu apa-apaan Sa?!” ucapnya sembari mendorong tubuh Clarissa.

“Bebasin Clarissa sama Maharani dari sini Bu, Clarissa mohon hiks” ucapnya menunduk.

“Maharani? Oh jadi dia namanya Maharani...”

“Apa dia korban Aditya lagi?” tanyanya pada diri sendiri.

“BEJAT!” pekiknya tiba-tiba membuat Clarissa kaget, dan juga Maharani terbangun.

“Risaaaaa tolongggg” lirihnya tidak sanggup bangkit. Clarissa segera berlari menuju Maharani dan mengusap rambutnya.

“Tenang Ran, ayah sedang pergi, kamu aman”

Maharani memeluk tubuh mungil Clarissa sembari terus meraung kata ‘takut’

Bulan diam menyimak meredam emosinya, “Kalian mau pergi dari sini?” tanyanya pada kedua korban Aditya.

Mendengar penawaran itu, Clarissa tanpa pikir panjang mengangguk penuh harap, Maharani juga melakukan hal yang sama, meski berada dalam dekapan Clarissa.

“Oke, tapi dengan syarat-“

---

Aditya baru terbangun saat hpnya berdering.

‘Pagi pak’ ucap orang di seberang.

Aditya memilih tidak menjawab, tapi menunggu kalimat selanjutnya yang akan terlontar dari mulut manis orang di seberang.

‘Saya ingin menanyakan, apakah Clarissa hari ini tidak masuk sekolah lagi?’

Aditya berdecak saat mendengar nama Clarissa disebut, tentu saja decakan tersebut terdengar oleh Dewi di seberang sana.

'Apa Clarissa sakit lagi Pak?’

“Iya” setelah menjawab, Aditya segera menutup teleponnya.

Aditya memutuskan untuk bangun dan memikirkan tentang peristiwa kemarin, ia sangat bingung apa yang terjadi dengan Clarissa. Adriana, satu nama itu juga terus terngiang pada kepalanya.

Ucapan Bulan yang mengatakan jika Clarissa memiliki alter ego juga berputar pada kepalanya, ‘Apa mungkin?’ batinnya.

---

Saat ini, Clarissa dan Maharani berada di mobil Bulan. Keadaan Clarissa seperti biasa, terlihat tenang, seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Sedangkan Maharani, ia terlihat memprihatinkan.

“Kamu oke Ran?” tanya Clarissa yang duduk di sebelah Maharani.

Maharani menggeleng sembari terus melihat sekitarnya seperti orang ketakutan, “Gapapa Ran, jangan takut oke? Ada Clarissa yang akan melindungi kamu” Clarissa mengucapkan kalimat itu sembari memeluk tubuh Maharani yang lebih besar darinya.

MYSTERIOUS GIRL  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang