BAB 4

574 19 1
                                    

-Selamat membaca-

Keesokan harinya, Clarissa melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Tetapi hari ini ada yang berbeda. Aditya, ayahnya tidak ikut sarapan. Entah kemana ayahnya itu, yang pasti Clarissa sangat lega karena hari ini tidak berinteraksi dengan ayahnya. Ia belum siap.

Clarissa berangkat ke sekolah diantar oleh Bulan naik mobil milik Bulan. Sepanjang perjalanan hanya ada kesunyian. Clarissa yang anaknya tidak bisa diam, mencoba membuka topik, "Ayah dari kemarin belum pulang ya Bu?" seperti biasa, tidak ada tanda-tanda Bulan akan menjawab pertanyaannya.

Sesampainya di depan gerbang sekolah, tidak disangka Bulan mengatakan satu kalimat yang membuat Clarissa bungkam, "Bukannya kamu suka ya ayah gak pulang?"

Clarissa memilih diam karena yang dikatakan Bulan benar adanya. Clarissa memilih menyodorkan tangan tanda meminta salim, tetapi diabaikan oleh Bulan, "Ya sudah Bu, Clarissa berangkat ya" pamitnya segera membuka pintu mobil dan menuju ke sekolah.

Dari kejauhan, pandangan Clarissa melihat Candra yang tersenyum ke arahnya. Clarissa segera berlari menyusul Candra.

"Pagi Kak Can!" sapanya setelah berhasil menyusul Candra.

"Pagi Cla! Eh? Matamu kenapa? Kok bengkak?" Ucapnya seraya memperhatikan muka Clarisa, "Lah? Bibirmu juga kenapa kok luka?" tanyanya lagi.

Mendengar itu, Clarissa berusaha mengalihkan pembicaraan, "Ck apasih Kak Can, yuk ke kelas nanti terlambat" ajaknya berlari duluan meninggalkan Candra.

Sangking semangatnya Clarissa berlari, ia menabrak punggung seseorang yang menyebabkan ia terjatuh.

"Eh maaf-maaf" ucapnya, "Loh kamu Ihsan? Maaf ya San" ucapnya lagi setelah melihat wajah orang yang ditabraknya.

"Ceroboh!" geram Ihsan karena ia juga ikut terjatuh, tapi tidak separah Clarissa.

"Yaelah lagian dia udah minta maaf ngapain diperpanjang sih, yuk Cla ke uks dulu" ajak Candra setelah membantu Clarissa berdiri dan menuntun ke uks.

Ihsan yang ditinggal hanya menatap kesal keduanya. 'Dasar manusia'

Sesampainya di uks, Candra menuntun Clarissa untuk duduk di brankar dan bergegas mengambil kotak obat.

"Lain kali hati-hati Cla!" peringat Candra pada Clarissa yang dibalas gumaman, "Ini kenapa sih? kamu habis nangis kenapa?" tanya Candra mulai curiga karena Clarissa tak kunjung menjawab.

"Clarissa juga gak tau Kak Can, bangun tidur sudah seperti ini Awh!" ringisnya ketika Candra mengoles salep untuk di bibirnya.

"Jadi gak mau cerita nih?" pancing Candra supaya Clarissa mau jujur.

"Dibilangin juga, sudah Kak Can? Ini sudah telat masuk ke kelas loh" ucap Clarissa setelah melihat jam dinding.

"Yasudah ayo" ajak Candra menuntun jalan Clarissa karena masih sulit berjalan.

Sesampainya di kelas Clarissa, Candra menjelaskan pada Dewi alasan Clarissa telat. "Yasudah ayo Rissa masuk" ucap Dewi dan mempersilahkan Candra untuk pergi.

Saat menuju ke bangkunya, ia disuguhkan wajah datar Ihsan. Seketika ia merasa tak enak. Tapi, mau bagaimana lagi.

Saat sudah duduk, Clarissa mencoba meminta maaf lagi pada Ihsan, "Maaf ya San yang tadi, Clarissa benar-benar gak sengaja" ucapnya dibalas deheman oleh Ihsan.

MYSTERIOUS GIRL  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang