Chapter 16

2.5K 218 20
                                    

"Lo, kayak bocah tau nggak!" tunjuk Wilona pada pria dewasa di depannya.

Louis, masih setia dengan mode ngambeknya. Tak berbicara sepatah kata apapun padanya seharian penuh ini. Ya semua karena Louis masih belum ikhlas kucing tercintanya pergi dengan cara yang konyol.

Racun tikus bukan racun kucing, kenapa anak gemoynya itu ikut koid?!

"Louis!"

Wilona biasanya tak akan peduli. Rasa kepeduliaannya pada sesama manusia sudah lenyap entah sejak kapan.

Satu-satunya yang dia pedulikan hanya sang Mommy, dan kebetulan wanita itu baru saja keluar dari kamarnya.

"Eve...."

"Ada apa Mommy?" Gadis itu dengan cekatan membantu mendorong kursi roda ibunya.

"Apa Kakakmu masih marah?"

"Sepertinya, iya."

"Itu wajar Eve. Mongmong sudah menemaninnya sejak delapan tahun yang lalu."

"Eve tahu, dia lebih dulu di sini dari pada Eve. Tapi Eve nggak sengaja mom, beneran suer!" Diangkatnya tinggi-tinggi dua jarinya membentuk huruf v.

"Louis bisa mengadopsi kucing lain nanti, Eve sendiri yang bantu cariin anak adopsi!"

Ya mengingat jasa Louis padanya, Wilona harus bersikap layaknya manusia berhati. Menurunkan egonya untuk membantu memulihkan kejiwaan pria yang baru saja ditinggal anak kesayangannya itu.

Orang yang mereka bicarakan sedang meringkuk di atas kursi. Menatap ponsel di depannya yang terus berdering tanpa minat.

Louis baru saja melihat foto-foto Mongmong di galeri sampai Sean menganggunya dengan puluhan panggilan masuk. Menyebalkan!

"Louis, angkat telponmu," perintah sang ibu.

Tak mengindahkan, pria itu malah bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri sang adik kejam tak berhati.

"Lo, tanggung jawab!" tunjuknya pada Wilona.

"Iya iya gue cariin lo anak baru!"

Louis menggeleng, bukan itu yang dia inginkan. "Temani gue ke pesta malam ini!"

"Pesta?" tanya Yara memastikan.

"Pesta ulang tahun pimpinan polisi, aku harus datang ke sana. Jika tidak karirku bisa terancam Mom."

"Dan Mommy tau kan? Woni, putrinya Sean keparat itu selalu mengangguku. Sungguh aku butuh pasangan untuk menyingkirkan remaja labil itu dari hidupku!"

"Kamu tidak keberatan Eve?"

"Kalau Mommy ngasih izin aku nggak keberatan kok. Aku bisa pergi ke sana sebagai pasangan dari perjaka tua ini." ledeknya membuat Louis ingin menendang adiknya itu ke samudera Hindia.

Perjaka tua apanya!

"Jaga adikmu Louis," perintah Yara serius.

Wilona memeluk leher wanita itu sambil menggeleng kecil. "Itu tidak perlu Mommy. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Dan yah, mungkin Louis yang butuh penjagaanku."

Pria itu memutar bola mata malas. Ah sudahlah, semoga ini bukan keputusan yang salah. Membawa gadis itu ke pesta—pesta remaja lebih tepatnya. Tak akan ada banyak detektif dan polisi di sana.

Yah setidaknya dia akan membawa Wilona bukan Eve. Membawa Wilona untuk menyelamatkannya dari gadis SMA labil itu.

***

Pesta Topeng.

Apa yang diharapkan dari pesta ulang tahun seorang remaja SMA berusia 17 tahun?

Tidak ada, seharusnya Noah cukup menyuruh Jaerson saja datang ke sini. Kenapa dia harus repot menginjakan kakinya diantara remaja-remaja imut ini?

Obsession Series 1;  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang