Chapter 5

2.5K 240 44
                                    

Jangan lupa vote and commentnya bestie biar miuw jadi makin semangat nulis. Follow juga boleh banget🖤

HAPPY READING

Menarik

Noah baru saja memikirkan kesenangan apa yang bisa dia dapatkan dari pesta ulang tahun paling membosankan ini. Tiup lilin, berdoa, memotong kue, semua sudah dilakukan beberapa saat yang lalu.

Noah tak tertarik untuk mendekat. Dia bisa melihat dari jauh bagaimana gadis cantik bergaun putih itu melebarkan senyum saat menatapnya dari kejauhan. Gadis kecilnya memang selalu cantik dan polos.

Kini Noah bertanya-tanya, kenapa Wilona bisa jatuh ke dalam pelukannya?

Wilona itu bukan tipenya sekali, jika diminta menjabarkan wanita idealnya maka Noah akan jelas menjawab—dia yang terlihat berani, seksi, dan memiliki semangat membara. Bukan gadis lugu dan polos yang hanya bisa bersikap pasif dan tak bisa memuaskannya.

Tiga tahun yang lalu dia memang meminta Wilona menjadi kekasihnya. Noah hanya tidak menyangka mata yang biasa menatap takut padanya itu mau menerima dirinya yang notabenenya adalah seorang berandalan dan pemberontak.

Ah saat itu juga Noah mencuri ciuman pertama Wilona.

Lupakan soal masa lalu. Sekarang terjawab sudah dimana letak kesenangan di pesta ini—di taman belakang mansion keluarga Allison. Tempat dia bisa bersenang-senang dengan bebas. Noah ingin segera menghilangkan kebosanan dalam dirinya.

Akhirnya Stevan Allison dan kekolotannya telah menghilang. Pesta yang seperti inilah justru yang ia tunggu-tunggu setelah menginjakan kaki di mansion ini.

Noah yakin, si putri pertama pasti merengek keras untuk mendapatkan semua ini. Demi menyenangkan anak-anak kelas tiga.

Aroma alkohol, dan musik bergema di taman luas itu. Siapapun bebas menari, berdansa, yah tidak jauh berbeda dengan kelab malam yang sering dia datangi.

Saatnya Noah berkata, ini baru namanya pesta.

"Yow siapa yang dateng ke sini? Cowok hot SMA Xander. The most wanted boy! Noah Xander!" seseorang menepuk pundak Noah dari belakang.

Itu Jaerson. Si anak kelas sebelah yang suka caper sana sini. Sayangnya manusia caper itu adalah teman dekatnya juga masih termasuk saudara sepupunya.

"Gue pikir lo gak bakal dateng ke sini. Mengingat hukuman lo setelah hari terakhir lo mabuk-mabukan diomelin emak!"

Noah menyentak tangan Jaerson.

"Bacot lo," ucapnya ketus. Ingin rasanya Noah merobek mulut Jaerson saat ini juga.

"Dih kampret orang gue ngomong fakta!"

"Menjauh dari gue!" bentak Noah.

Jaerson tak menggubris, dia justru menarik tangan Noah untuk duduk bersama anak-anak hits yang lain. Mereka anak-anak kelas tiga yang asik menikmati saat-saat melepas penat dari tugas sekolah dan ujian yang menyebalkan.

"Kasih ucapan dulu dong sama yang punya pesta." Goda Jaerson lagi-lagi menepuk pundak Noah seenak jidat.

Noah menggeram kesal, sesuai ucapan Jaerson kini Noah harus berhadapan dengan Kate. Dia melebarkan senyum di bibirnya.

Obsession Series 1;  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang