29 : Sebuah keputusan

641 149 61
                                    

“Jadi, pria hidung indah yang bersamamu tempo lalu adalah suamimu? Maksudku, kalian menikah kontrak karena kesalahan di malam sebelum kalian ke pertunjukan di Bastille? Ha, dia tampan dan terlihat berkelas, terlihat tidak mungkin melakukan rencana keji di belakangmu. Tak kusangka, kalimat semua pria sama saja itu benar. Atau memang penampilannya menipu keberengsekannya.”

Mau tak mau Juni mengangguk membenarkan simpulan dari Noella. Dia menceritakan kisahnya namun hanya inti-intinya saja. Seperti mereka nikah kontrak, tentang bayi, percakapannya dengan model cantik di ruangan Madam Antony, dan ucapan Ainsley di toilet. Tapi, sungguh, Juni tak niat membeberkan aib dari hubungannya sehingga Noella  menyebut keberengsekan Dae juga.

Dia hanya butuh dibela dalam situasi marah ini. Namun, sekarang karena Noella terus menerus bertanya, dia jadi tidak punya pilihan untuk bercerita.

Lagipula Noella tampak bisa dipercaya.

Noella membawa teh yang barusan disedunya ke hadapan Juni. Ibunya sedang menyulam pakaian musim dingin di dekat jendela. Wanita enam puluhan dengan rambut sebagian sudah memutih. Wanita itu menyambut Juni dengan hangat saat dia datang pertama kemarin malam. Dan sangat membolehkan Juni tinggal selama beberapa waktu. Setidaknya, sampai Juni bisa menenangkan diri, dan kembali ke Korea tanpa diketahui oleh lelaki itu.

“Aku yakin sekali dugaanku benar, Sophia dan Madam Antony berkonspirasi untuk menghancurkanmu.”

“Aku tidak bisa menuduhnya sebagai kesengajaan. Suamiku, maksudku, Dae awal mula ini semua. Sejak semula dia harusnya jujur kalau dia mencintai Sophia Ainsley. Seharusnya dia tidak perlu menawarkan diri untuk menikahiku karena aku bisa hidup dengan bayiku tanpanya. Seharusnya dia sejak semula menikahi Sophia alih-alih bermulut manis selama denganku. Aku toh tidak akan menghalangi dia. Dia tidak perlu selalu menggunakan kedok “Kami hanya teman” itu kepadaku.”

“Tapi kau bilang, kau mendengar bahwa Sophia tahu Dae sangat menginginkan keluarga. Dia ingin sekali menjadi seorang ayah. Tapi, Sophia tidak bisa mewujudkan keinginannya meskipun Sophia juga mencintai Dae. Itu semua karena Sophia belum siap mempertaruhkan karirnya dengan menjadi seorang ibu seperti keinginan Dae.” Noella menghela napas. “Itu kejam June, dia melibatkanmu untuk memenuhi fantasinya akan keluarga karena tahu bahwa kau tidak berdaya, kau tidak seperti Ainsley yang menolak. Posisimu yang hamil anaknya menguntungkan lelaki berengsek itu. Situasi ini, keadaan kalian, kontrak yang kau kira sungguhan, tidak sesederhana cuma kesalahan di satu malam yang menghadirkan benih. Dae memang ingin mengikatmu menjadi bonekanya.”

Seluruh ucapan Noella benar dan akal sehat Juni menyetujui pendapatnya. Karena semuanya terhubung dengan seluruh rentetan kejadian yang Juni alami semenjak terlibat dengan Dae di bar yang berakhir di hotel itu. 

Dia terlempar lagi pada pertengkarannya dengan Ahreum di depan butiknya. Hari dimana dia terkejut akan kemunculan Dae, dan pria itu secara cepat dan mengejutkan langsung bilang bahwa dia ayah dari bayi yang dia kandung.

Aku adalah ayah dari bayi yang dia kandung, bukankah itu pertanyaanmu barusan tadi?” tantangnya pada Ahreum hingga mantan temannya itu terkejut.

Juni menjadi semakin yakin, hari itu, di detik itu, Dae bukan hanya sekedar membelanya di hadapan Ahreum, tapi, itu adalah awal mula rencana Dae untuk menjadikan dirinya boneka. Memindahkannya dari sarang sempit apartemen kumuhnya, dan menawarkannya dengan hal-hal manis.

Lebih menyakitkan lagi bahwa Dae tidak benar-benar menyatakan perasaannya. Kata cinta hanya topeng supaya Juni mengira Dae akan selalu ada untuknya, memahaminya, dan benar-benar menyesal sudah pernah menghancurkan masa remajanya.

Dasar pria licik!

Juni menyesap teh yang dibuatkan Noella untuk mengalihkan rasa gundah dan mencegah air matanya yang mulai melesak keluar. Rasa teh-nya agak aneh karena yang membuatkannya bukan dari tangan orang Asia. Noella keturunan bangsa kulit hitam. Ayahnya adalah orang Negro dan ibunya orang Irlandia. Makanya, kulit yang dimiliki Noella sangat eksotis. Matanya biru seperti milik ibunya. Namun rambutnya bergelombang khas ayahnya yang ada di foto yang terpajang di dinding dekat piano.

Saat obrolan itu usai, Juni diperbolehkan untuk istirahat di kamarnya. Tetapi alih-alih berbaring di atas ranjang empuk, Juni memilih memandangi pemandangan dari jendela berbingkai kayu yang menampilkan hamparan luas taman belakang. Banyak tanaman Iris, bunga khas Prancis ada di sana. Berjejer di sepanjang jalan kecil yang menghubungkan ke kolam ikan kecil di sisi lain taman. Rumah Noella sangat indah. Juni jadi ingat tempat tinggal Dae di Korea. Dia sering berjalan-jalan di sana saat sedang senggang. Dae selalu menyuruhnya untuk tak banyak mengambil kegiatan di butik. Hal yang Juni kira sebagai bentuk perhatian yang tidak perlu.

Sekarang, setelah tahu bahwa Madam Antony dan Sophia Ainlsey berhubungan erat, sudah hilang rasanya keinginannya untuk mengambil jalan seperti yang ditawarkan oleh Dae. Dia tak lagi ingin mengharapkan Madam Antony memberikannya peluang untuk sukses. Juni tak lagi berselera terhadap impiannya.

Pikiran Juni melayang-layang selama beberapa menit, sampai hari perlahan beranjak naik. Matahari telah meninggi dan waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang dari layar ponselnya yang ada di atas ranjang. Sudah beberapa belas jam setelaj pelariannya dan mulai berpikir bahwa Dae mungkin senang karena akhirnya dia tahu hubungannya dengan Sophia.

Juni meraih benda itu dan duduk di sana sambil melihat pesan terakhir Dae sebelum dia memblokir nomernya. Dan satu pesan via akun SNS-nya muncul.

Juni lupa Dae sempat tahu isi postingannya dulu yang membawa-bawa nama Dae dan ketidakadilan yang Juni alami.

Sekarang, Juni lihat nama Dae tertera di sana. Menggunakan nama akun Bubbletae.

Bubbletae: Kau tidak bisa dihubungi. Dimana kau? Apa yang kau lakukan? Kau tersesat? Katakan padaku supaya aku menjemputmu.

Itu dikirim beberapa jam setelah Juni memblokir seluruh akses kontaknya dengan Dae. Dan rupanya masih banyak lagi pesan yang dikirim Dae via DM akun SNS-nya.

Bubbletae: Juni, aku sangat khawatir. Tolonglah aku. Jangan buat aku seperti ini. Aku nyaris gila. Apa kau mendengar pembicaraanku dengan Sophia Ainsley di ruangan Madam?  Jika benar demikian, kau salah paham June. Katakan dimana kau saat ini, aku akan datang dan kita harus bicara.

Bubbletae : aku tahu bahwa kau sangat mudah menyimpulkan semuanya secara sepihak. Itu dirimu. Kau sendiri yang bilang bahwa saat sedang marah, pikiran kita sulit dikendalikan. Jadi, bisakah aku menjelaskan padamu versi kejadian yang sebenarnya dari percakapan itu?

Juni tidak lagi membaca sisanya. Dae benar dia pernah bilang begitu, tapi, saat ini hati Juni masih dipenuhi dengan emosi. Sesuatu menahannya.

Sewaktu Juni membuka laman utama SNS beberapa media gosip membicarakan Sophia Ainsley dan Kekasihnya Dae Kim. Yang kemarin tampil memesona di ajang peragaan busana Antonie Bijou.

Foto-foto mereka yang menunjukkan seluruh momen di depan seluruh wartawan yang di-grid menjadi beberapa gambar,  seolah mengolok-olok Juni, bahwa dia seharusnya memang tidak ada di sini dan tidak pantas ada di sisi Dae. Dia tidak pantas untuk kaum kalangan atas seperti Dae dan lingkungan sosialitanya. Dia tidak cocok dengan kehidupan pria itu.

Juni secara yakin akan memutuskan kontrak mereka dan pergi jauh dari kehidupan laki-laki itu.  Dia tidak langsung membalas DM dari Bubbletae alias Dae itu saat itu juga. Juni menunggu waktu sampai keesokan harinya. Di pukul lima pagi, di atas tempat tidur kamar minimalis rumah Noella, dia menggenggam ponselnya untuk mengetik balasan kepada Dae dengan tujuan mempertegas keputusannya untuk bercerai.

Kepada Bubbletae:

Aku berada di suatu tempat di rumah kenalanku. Baiklah, mari bertemu dan aku akan mendengarkanmu. Tapi setelahnya, giliranku membuat keputusan. Apapun yang akan kudengar nanti darimu, aku akan memutuskan untuk mengakhiri kontrak kita agar kita melanjutkan hidup masing-masing tanpa keterikatan apapun. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 I Hate To Love You [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang