[Juara ke-3 Editor's Choice]
Karena ditinggal perempuan yang dia cintai, El jadi ingin menikahi dapur saja. Regal, sahabatnya, ketakutan itu terjadi. Dia sampai melempar rayuan maut hingga El, dengan bodohnya, rela melepas jabatan sous chef di resto...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crazy Dish Lady [Update Setiap Hari]
🍀Story by Ana Latifa 🍀 Instagram: Onlyana23 | Wattpad: Onlyana23 | GWP: Onlyana23 | Link: onlyana23.carrd.co
🥩
Senyum tipis lelaki itu terpajang. Pandangannya menyapu orang-orang yang menghadiri community gathering PELITA siang ini. Dia sudah terbiasa menceritakan pengalamannya sembari memasak, tetapi baru kali ini dia hanya bercerita.
"Saya sangat berterima kasih kepada bapak menteri," Menparekraf tersenyum lebar begitu El mengangguk sekilas padanya, "yang telah memberikan kesempatan kepada The Nine Miles Restaurant untuk menjadi mitra co-branding Wonderful Indonesia di usia restorannya yang masih sangat muda."
El mengenalkan diri sebagai chef eksekutif sebelum memulai presentasinya mengenai tema perkumpulam Kisah dalam Rempah. Chef jaket hitam dengan jahitan batik Mega Mendung di sepanjang lengan kanan melekat di tubuhnya dilengkapi celana denim dan sepatu kets warna putih. Takkan ada yang mengira usia El melewati kepala tiga melihat bagaimana dia berpakaian kalau tidak mencari tahu di wikipedia.
"Sama seperti misi komunitas Pelestari Kuliner Tanah Air, saya juga sangat bersemangat melestarikan warisan budaya kuliner nusantara. Indonesia istruly wonderful. Jadi biarkan dunia tahu. Mudahkanlah dunia untuk tahu. Saya harap aktivitas di komunitas ini bisa menjadi gerakan nasional. Saya sangat menunggu adanya gelombang besar di negeri kita, terutama bagi kawula muda agar bisa berbangga dan tergugah menyebarluaskan kekayaan kuliner tradisional Indonesia," lanjut El mengakhiri presentasinya hari itu.
Acara gathering hari itu cukup meriah. Seketika saja, El diserbu berbagai macam pertanyaan dari penanya--yang rata-rata didominasi kaum milenial dan gen z. Pertanyaan, Chef sudah makan belum? sampai jadi pertanyaan yang harus El jawab.
"Banyak sekali yang bertanya, ya? Saya enggak enak sama Pak Menteri karena berlama-lama berdiri di sini."
Audiens tertawa.
"Saya buka untuk satu lagi saja. Ya! Yang pegang kamera. Siapa nama kamu?"
Pemuda berkemeja flanel itu menurunkan tangan lalu mengalungkan kameranya. Tangannya bergerak mengaduk-aduk saku celana. Beberapa kertas dia keluarkan untuk dia masukkan kembali. Beberapa saat El menganga. Mengira-ngira butuh berapa lama lagi waktunya untuk menunggu? Segera El rapatkan bibir, mencoba bersabar menunggu pemuda itu mendapatkan apa yang dia cari.
"Bisa tanyakan langsung saja?" pinta MC. Telinganya memerah. Mungkin menahan amarah.
"Sebentar-sebentar! Tadi ada, kok!"
El nyaris meremukkan mikrofonnya begitu pemuda itu malah merogoh lagi saku celananya. Dan ternyata, kertas pertama yang dia temukanlah yang dia cari-cari.