[Juara ke-3 Editor's Choice]
Karena ditinggal perempuan yang dia cintai, El jadi ingin menikahi dapur saja. Regal, sahabatnya, ketakutan itu terjadi. Dia sampai melempar rayuan maut hingga El, dengan bodohnya, rela melepas jabatan sous chef di resto...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crazy Dish Lady [Update Setiap Hari]
🍀Story by Ana Latifa 🍀 Instagram: Onlyana23 | Wattpad: Onlyana23 | GWP: Onlyana23 | Link: onlyana23.carrd.co
🥩
"Kamu ... siapa?"
Di restoran, perempuan itu mendengkus geli lalu tersenyum lebar. Matanya masih mengisyaratkan kekecewaan.
"Aku memang berubah banyak. Wajar kalau kamu enggak kenal aku lagi," perempuan itu menjeda, "Chef ... El." Seolah-olah jabatan itu terasa asing disematkan di depan nama El.
"Chef El belum menikah, 'kan?"
El mengangguk.
"Pacar?"
El menggeleng.
Dan bila El tahu apa yang akan terjadi setelahnya, El menyesal menjawab jujur pertanyaan itu.
Perempuan itu tersenyum seraya menunduk. "Syukurlah. Perfect." Pipinya memerah seperti udang rebus. El penasaran mengapa.
"Jadi gimana cara chef bikin ini?"
El diam. Perempuan itu berdeham. Sadar sedang ditunggu jawaban, El segera mengalihkan pandangan pada sisa saus rawon di piring. "Itu rahasia dapur, Nona," balas El sekenanya.
"Ah, aku enggak bermaksud mencuri resep restoran ini, tapi ... gimana kalau kamu ke rumahku dan ketemu sama bapak?"
El tersedak ludahnya sendiri. Nyaris terbatuk-batuk. "Apa?" Namun yang sebenarnya ingin El katakan adalah, "Kamu gila?"
"Bapak Darya pasti kangen sama Mas El."
Satu nama itu berhasil mengentak kesadaran El. Dia ingat siapa perempuan ini.
"Abby?"
Abby tertawa geli. Percaya diri menampilkan gummysmile-nya. Mata kecilnya menyipit sejenak sebelum terbuka. Bahkan senyumannya masih sama seperti yang mampu El ingat. Masih sangat manis.
"Abira anak Pakde Darya?"
"He-em. Udah lama banget ya, Mas? Aku—"
El mengangkat tangan, menyetop Abby bicara. El tidak sedang ingin jadi tontonan. Mereka pun melanjutkan obrolan di ruangan El.
Ruangan 2 x 3 meter ini sederhana. Hanya ada meja kerja, lemari, dan sofa hitam untuk menerima tamu. El duduk di sofa terpisah dengan Abby. Sesaat, dia mengamati Abby sekali lagi dan jawaban El tetap sama; cucu dari adik neneknya ini tampak normal sampai setiap kata yang terucap mengikis kepercayaan El pada kenormalan perempuan ini.
"Jadi apa maksud kamu?"
"Aku suka kamu."
Napas El tercekat. Dia memejam sembari mengetuk dua kali keningnya. "Sebentar, maksud saya ... kita nggak saling kenal, 'kan?"
![Crazy Dish Lady[Update Setiap Hari]](https://img.wattpad.com/74a5766f678b7123b5bcdda7441bb252385352a7/68747470733a2f2f73332e616d617a6f6e6177732e636f6d2f776174747061642d6d656469612d736572766963652f53746f7279496d6167652f6e314854623555544b70743064673d3d2d3735312e313666653266666638333238343933303435373332333730383634332e6a7067?s=fit&w=720&h=720)
