haiden yang hancur

30 9 1
                                    

Selamat menikmati..semoga anda menyukai cerita ini (。’▽’。)♡
Come on follow akun dan berikan bintang kalian sebagai penyemangat♥































Dara POV.

Elvan mengikuti ku ke dalam kamar dan terus  menjelaskan bahwa tadi hanya bercanda.

"dara aku tadi hanya bercanda kok"

"Aku sangat senang kalau itu bukan hanya bercanda"

Aku bergegas membereskan kamar itu sebelum meninggalnya.
Elvan terus memohon agar tidak pergi.
Aku tau papah Elvan akan sangat marah pada Elvan jika tau aku pergi karnanya.

"Tenang Elvan jika papah bertanya aku akan menjawab kalau ini memang keinginan ku untuk pergi dan kembali kerumah asal ku, karna disini bukan lingkungan ku"

"Tapi dar..." Elvan berhenti berbicara saat ada bunyi hp ku.

"Astaga!, ibu haiden?, ada apa ia menelfon ku?"

Aku melirik ke arah Elvan dan elvan menatap ku bingung.

"Hallo ada ap..." aku tak meneruskankan pertanyaan ku, dan mendengar ada suara tangisan disana.

"Nak kau bisa kesini? Kerumah haiden..haiden sangat stress karna mendengar ayahnya meninggal" aku terkejut mendengar berita itu.

"Aku akan segera bu secepatnya"
Aku segera menutup percakapan itu.

"Ada apa dara? Kau terlihat pucat dan bingung?"

"Bukan urusan mu! Aku harus pergi secepatnya"

Aku bergegas meninggalkan Elvan.
Tapi dengan sigap tangan Elvan menarik ku.

"Kau mau kemana hah? Kau mau pergi tanpa kabar dan setelah itu aku dimarahi oleh papah karna menjadi kakak yang tidak baik dimatanya?, kau belum puas melihat aku di bentak bentak papah karna ulah mu?!"

"Untuk hal itu aku minta maaf Elvan"

"Seenaknya kau hanya minta maaf"

"Tapi kali ini aku harus pergi"

"Kau mau menemui si orang aneh itu kan? Yang selalu berbicara sendiri seperti orang gila?"

"Cukup Elvan!! Dia sahabat ku, sekarang aku harus menemuinya dia membutuhkan ku sekarang!, dia stres karna ayahnya meninggal!"

"Apa?" Elvan memandang dara tak percaya.

"Permisi aku harus cepat pergi"

"Tunggu..." dara menoleh ke arahnya

"Apa lagi? Mau mengatai sahabat ku lagi?"

"Tidak, aku ingin ikut"

"Hah?"

Dara melihatnya tak percaya, dan mengajaknya masuk ke dalam mobil.
Bagaimana mungkin Elvan yang jelas jelas bermusuhan dengan haiden.
Dia bahkan sangat antusias mendengar ayah haiden meninggal.

Beberapa menit kami sampai di rumah Gazara.
Aku dan Elvan turun dari mobil dan berlari ke rumah Haiden.

Aku melihat rumah haiden yang sangat hancur.
Di depan rumah ada ibu haiden, ia menyuruh ku masuk dan menemuinya.

Aku pergi ke kamar Haiden.
Dibalik pintu aku mendengar suara tangisan yang sangat menyakitkan.
Saat aku membuka pintu ternyata pintunya terkunci.
Aku mengetuk pelan pintu kamarnya.

Tuk tuk tuk!

"haiden? Apa kau disana? Ini aku sahabat mu dara"

"SIAPA PUN KAU PERGI!"

Pukul 00.21[DARAxDEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang