Dara POV.
Pagi hari sekali aku bangun.
Hari ini adalah hari minggu.
Aku keluar kamar ku dan mendapati papah yang sibuk memakai sepatu dan dasi."Pah? Mau kemana hari ini kan libur?"
"Ada rapat penting di singapura, papah akan pergi ke luar negri 1 minggu, jaga dirimu baik baik dan awasi kakak mu yang nakal itu, papah pergi dulu yah" ucap papah lalu pergi.
"Dah papah hati hati" aku melambaikan tangan ku.
Tak lama papah pergi Elvan keluar kamarnya yang masih setengah ngantuk.
Elvan menghampiri ku.
Aku agak takut semenjak bentakan Elvan kemarin.
Aku menatapnya waspada."dara.. papah kemana?"
"Papah bilang dia ada rapat dadakan ke luar negri, katanya cuma 1 minggu kok"
"Hmm" hanya itu jawaban dari Elvan.
"Oh ya kemarin malam maaf aku membentak mu, soal itu lupakan saja" sambungnya lagi.
Aku hanya mengangguk.
"Kau mau ikut?, aku akan lari pagi ke taman taman dekat sini"
"Tidak terima kasih"
"Yasudah jaga rumah ya, jika tidak ada teman kau ajak ngobrol saja bibi"
Lalu dia mandi dan pergi lari pagi.
Aku hanya diam dirumah.
Sesekali aku membantu pak dadang yang sedang berkebun aku membantunya menyiram tanaman.
Aku juga membantu bibi memasak.
Menjadi anak tiri tidak seburuk yang ku bayangkan, bahkan aku terasa di angkat sebagai tuan putri disini orangnya baik baik hanya Elvan saja yang menyebalkan tapi elvan akhir akhir ini juga baik pada ku.Saat bibi mau membereskan kamar Elvan aku menghampirinya.
"Bibi? Biar aku saja yang bereskan kamar kak Elvan"
"Tapi..."
"Tidak apa apa bi, aku ingin berbuat baik pada kakak ku kali ini"
"Baiklah"
Setelah bibi pergi dari kamar kak Elvan.
Aku mulai membereskan kamarnya.
Saat aku lihat kamarnya sangat hancur berantakan."Ya ampun kamar monster kali ya?"ucap ku menggelengkan kepala.
Aku mulai membersihkannya.
Semuanya sudah beres.
Aku memastikan semua beres.
Saat aku lihat lemarinya berantakan.
Aku segera membereskan kertas kertas aku tumpukkan ke sebelah kiri meja supaya gampang di carinya.Tapi saat aku lihat kertas kertas itu.
Banyak terselip foto-foto ku.
Saat aku sadari foto-foto ku di kamar banyak yang hilang.
Hah apa maksudnya menyimpan banyak foto ku?
Pasti dia yang mengambilnya.Aku melihat lihat foto ku itu.
Beberapa menit aku baru sadar kata-kata kak Elvan tadi malam.
Aku mengingat ngingat jelas semua kejadian kemarin.Entah aku hanya bisa diam saat tau jawabannya adalah.
Kak Elvan mencintai ku?
Apa mungkin?
Dia bilang ia sedang mengalami cinta terlarang, apa benar dugaan ku ini?Saat aku menyadarinya aku mulai meneteskan air mata ku.
Saat itu tiba tiba suara Kak Elvan memanggil ku aku langsung menyembunyikan foto itu dibelakang ku."dara?"
"Kak elvan..."
"Ada apa kau di kamar ku?"
"Tadi aku membereskan kamar mu, ini baru selesai kok"
"Tapi kamu kenapa nangis?"
Bodoh aku lupa menyusut air mata ku di pipi ku.
"Aku tadi kelilipan" jawab ku yang membuatnya semakin tidak yakin.
"Kelilipan dua duanya?"
"Iy... iya..." jawabku gugup.
"Lalu apa yang kau sembunyikan di belakang?" Tanyanya dan perlahan mengampiri ku.
"Bu... bukan apa apa kok" jawab ku takut setengah mati.
Dengan cepat kilat foto foto itu sudah berada di tangannya.
Seketika wajahnya berubah entah itu sedih, frustasi atau apa aku tidak bisa mengartikannya."Jadi kau sudah tau?"
Aku hanya diam kaku.
"Kalau begitu maafkan aku, jangan menangis lagi, maafkan perasaan sialan ku ini, jangan..." ucapnya terhenti saat aku tiba tiba memeluknya dan menangis.
"Maaf aku tidak tau..." ucap ku di sela tangisan.
"Kenapa kau yang minta maaf?, seharusnya aku yang minta maaf"
"Tapi aku merasa bersalah el"
"Dengarkan aku Dara, aku tidak berhak cemburu pada mu kemarin itulah yang membuat ku frustasi, aku sadar sekarang situasinya berbeda, kedudukan ku saat ini hanya menjadi kakak mu tidak lebih"
"Aku tau itu" aku segera menyusut air mata ku.
Saat aku mau menyusutnya.
Aku kalah cepat kak Elvan sudah menyusut air mata di pipi ku.
Dan mencium kening ku singkat."Aku janji akan menjadi kakak yang baik" ucapnya lalu senyum manis pada ku.
Aku mengangguk pelan.
Saat kejadian, kak Elvan jadi sangat baik pada ku.
Aku merasa canggung karna perhatiannya.***
Elvan POV
Pagi hari mulai membangunkan ku.
Aku segera bersiap pergi ke sekolah bersama dara.Saat aku berjalan di koridor aku lihat di mading banyak orang berkerumunan.
Aku jadi ingin melihatnya.
Apa sih yang membuat mereka berdesakan seperti itu?Karna aku penasaran aku memutuskan melangkah menuju mereka.
Mereka yang melihat ku langsung memberi jalan untuk ku.
Aku tau kalau aku cukup populer di sekolah, yah bagaimana lagi aku kan seorang kapten basket, pasti banyak yang mengenal ku.Dengan mudah aku melihat mading.
Saat aku lihat ternyata..."Hah? Kenapa bisa Haiden memundurkan diri dari jabatannya?" Tanya ku yang bingung setengah mati.
Aku tau Haiden orangnya tidak mudah menyerah begitu saja.
Pasti ada yang tidak beres dengannya.
Aku melihat orang orang yang memandangi ku bingung.
Aku segera pergi meninggalkan mereka.Akan aku tanyakan langsung apa alasannya.
"Hey..Haiden" aku memanggilnya dan dia menoleh ke arah ku.
"Ada apa el?" Tanya nya heran.
"Kenapa bisa kau memundurkan diri dari jabatan mu?" Tanya ku dan menaikan satu halis ku.
"Memangnya apa peduli mu?, aku berhak untuk berbuat apa saja selama itu benar kan?" jawabnya dengan nada dingin.
"Apa?! Apa kau tidak berfikir? Semua orang aneh dengan kelakuan mu itu, bisa bisa nya meninggalkan osis selagi program mereka kacau balau?" Tanya ku agak gemas karna mendengar alasannya yang tidak logis menurut ku.
"Heh... kenapa kau jadi mengurusi ku sih? Kalau kau ingin mencalonkan diri sebagai ketua osis silahkan saja, itu bukan urusan ku"
"Hmm, kalau begitu jangan menyesal ya melihat jabatan mu akan aku rebut" ucap ku dengan nada yang menyebalkan.
"Terserah kau saja, tapi aku yakin kalau kau tak akan lulus saat seleksi"
"Sialan kau...! Lihat saja nanti!"
"Yah nanti akan aku lihat" ucapnya lalu meninggalkan ku dengan sikap dinginnya.
"Sialan memangnya kau pikir kau siapa" ucap ku kesal.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Pukul 00.21[DARAxDEREN]
HorrorBagaimana rasanya jika kita di sayangi oleh seseorang yang tidak pernah ada bahkan wujudnya saja kita tidak tau Canddybear 🐻🍭 Start:10 juli 2022 End:28 agustus 2022