O3 : derde ☆

5.1K 354 60
                                    

Ready? Go!
Happy reading ~

🔞

Pemuda manis yang sedang dilanda dilema yang sangat sulit untuk dilaluinya, Chenle belum bisa menjawab ocehan keenam vampir tampan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pemuda manis yang sedang dilanda dilema yang sangat sulit untuk dilaluinya, Chenle belum bisa menjawab ocehan keenam vampir tampan ini.

"bisakah kalian memberikan aku waktu untuk memikirkan nya? "

Chenle menatap penuh harap keenam vampir yang juga menatap kearahnya.

Mark menganggukkan kepala, ia menyerahkan segelas air ke Chenle.

"tidak perlu tegang, kami bisa menunggu, minumlah"

"terimakasih "

Chenle langsung meminum air yang ada di gelas yang tadi Mark berikan kepada nya, tanpa tau apa yang ada dalam gelas itu.

Sialan!

Kepala Chenle terasa berat, tubuhnya bahkan seakan mati rasa, minuman itu pasti penyebab nya, Chenle menatap keenam vampir itu yang tersenyum menyeringai kearahnya.

"akan kami buat kamu nyaman mungkin manis"

Jeno menggendong tubuh kecil Chenle yang bahkan tak bisa memberontak, Jeno dengan mudahnya menggendong tubuh itu seperti membawa kapas, sangat ringan, pikirnya.

"kalian-"

Sebelum Chenle melanjutkan ucapan nya, matanya sudah tertutup, semuanya gelap, apakah kali ini dirinya akan benar benar pergi ke akhirat? Jika iya Chenle harap dirinya bisa bertemu Daegal sekali lagi.

"kali ini kita biarkan haechan yang mencoba darah manis milik dia"

Semua mengangguk setuju dengan ucapan Renjun barusan, lagi pula jika bukan karena Haechan mungkin mereka tak akan bisa bertemu Chenle si pemilik darah zoet.

Seorang pemuda manis baru saja terbangun dari pingsan nya, matanya menatap sekeliling dan mendapatkan keenam vampir yang berbaris melingkari ranjang tempat nya berbaring.

Chenle bahkan tak bisa bergerak karena tangan, kaki, semuanya dirantai.

Sebuah tangan mengelus pipinya yang basah karena air mata, Chenle menatap tangan Haechan, dirinya hendak menghindar, tapi dagunya ditahan oleh tangan yang lain, Mark.

"lepas, aku mohon, jangan seperti ini"

Chenle menatap Mark dan Haechan secara bergantian, air matanya sudah kering, dirinya tak bisa menangis lagi.

"diamlah, kami akan membuat mu nyaman, asalkan kamu tetap diam"

Haechan menatap mata Chenle, ia mengangkat sedikit baju pemuda manis itu agar memudahkan nya meminum darah manis milik Chenle.

[√] Zoet <chenle harem>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang