19 : Sluitend ☆

4.7K 275 51
                                        

Ready? Go!
Happy reading ~

Pemuda manis dengan senyum indah di wajah manis nya itu menjadi pemandangan yang begitu sangat luar biasa di pagi hari yang sekarang cuacanya mulai redup seperti hendak turun hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda manis dengan senyum indah di wajah manis nya itu menjadi pemandangan yang begitu sangat luar biasa di pagi hari yang sekarang cuacanya mulai redup seperti hendak turun hujan.

Usia kandungan nya yang mulai membesar membuat perut kecil nya menjadi membulat, benar benar lucu.

Bisa kalian bayangkan sebahagia apa para suami dari pemuda manis ini? Tentu sangat bahagia benar benar bahagia.

"bagaimana kabar anak papa disana? "

Jeno menunjuk perut bulat si istri, Chenle tersenyum sambil mengusap usap perut bulatnya itu.

"Met mij gaat het goed papa, maar ik heb honger"
[kabar aku baik papa, tapi sekarang aku lapar]

Ucap Chenle menirukan suara anak kecil, oh ya jangan lupakan sekarang dirinya bisa berbahasa belanda, dan yang mengajarkan nya tentu para keenam suami tampan nya, Chenle juga belajar beberapa sejarah di dalam keluarga ini, yang sekarang adalah keluarga nya.

Jika mengingat kembali rasanya mungkin tak masuk akal, niat ingin mati malah bertemu suami. Seperti drama televisi.

Mau bagaimana pun sekarang Chenle sangat bahagia bisa bertemu bahkan sekarang sedang mengandung bayi dari para vampir ini.

Sebuah tangan kekar mengelus rambut Chenle dengan rasa sayang.

"kamu lapar? "

Suara Jaemin langsung disambut gelengan pelan dari kepala yang sedang Jaemin elus.

"bukan aku tapi dia"

Jaemin tertawa melihat kegemasan istri manis nya ini dengan semangat 45 yang berkobar ia bergegas ke dapur untuk memasak sesuatu yang enak untuk sang istri dan calon anaknya.

"apa yang dia inginkan lagi hm? "

Kini suara lembut Haechan membuat Chenle menoleh kebelakang, Chenle terdiam sejenak kemudian dirinya tersenyum memamerkan deretan giginya yang rapi dan putih itu.

"dia ingin bermain hujan bersama papanya"

Chenle menatap Haechan dengan mata berbinar, sebelum sempat Haechan menjawab pertanyaan istri manisnya ini, suara berat lebih dulu menjawab dan pelakunya adalah Renjun.

"jangan macam macam, kamu ingin membuat dia kedinginan? Apa yang sebenarnya kamu pikirkan zhong chenle? "

Senyum yang merekah itu langsung lenyap seketika dari wajah si manis, Chenle menundukkan kepalanya.

[√] Zoet <chenle harem>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang