Warning 🔞‼️
Bxb harem.
Mengisahkan tentang seorang pemuda manis yang sudah lelah dengan hidup nya karena ditinggal oleh seluruh orang yang disayangi, karena sudah terlalu lelah akhirnya pemuda itu memutuskan untuk bunuh diri, tapi hal mengejutkan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langkah kaki keenam vampir tampan itu perlahan memasuki rumah kayu yang terlihat cukup kecil dari luar, namun saat keenam vampir itu benar benar masuk kedalam rumah itu, mata mereka menatap tak percaya sesuatu yang ada di dalam rumah itu.
(warning!!! 18+ jika pembaca memiliki trauma apapun/ga suka sama hal yang berbau darah/mutilasi silahkan di skip yaa, sampai ada tanda ☆)
Darah berceceran dimana mana, dan beberapa potongan tubuh berserakan dimana mana, tubuh yang tak utuh, kaki, kepala, tangan, bahkan perut, dan beberapa organ tubuh lain nya, rasa mual dan bau yang tak sedap ini mengganggu indra penciuman para vampir yang sangat tajam.
Dari balik dinding seorang pemuda manis muncul dari sana sambil membawakan nampan berisikan gelas dan darah disana, Chenle tersenyum manis, ia menghampiri keenam vampir itu sambil tersenyum melihat keenam vampir itu hanya diam di depan pintu utama.
"apa yang kalian lihat hm? Ayo masuk"
☆ ଓ
Dan sekarang mereka lebih tepatnya keenam vampir tampan ini menatap gelas yang berisikan darah, lalu menatap pemuda yang sedang asyik menciumi anjing peliharaan nya.
Chenle menatap keenam vampir tampan itu saling bergiliran, ada apa dengan tatapan mereka? Bukan kah darah adalah makanan utama mereka?
"hey, kalian membuat ku tak nyaman"
"maaf"
Chenle tertawa, sialan dirinya tak bisa melanjutkan drama ini, ah sungguh! Lihatlah wajah keenam vampir tampan nya itu.
"apa yang kamu tertawakan? "
Chenle menggelengkan kepala, dirinya masih tertawa, selera humor nya benar benar rendah, hanya karena ini ia sampai terbahak bahak, ayolah kalian pikir Chenle adalah orang bodoh yang kehilangan ingatan hanya gara gara hal kecil seperti ini?
"waar lacht hij om?" [apa yang sedang dia tertawakan?]
Mark menatap Jisung, Jisung menggelengkan kepalanya, dirinya memang tak tau apa yang sedang Chenle tertawakan, karena disini Jisung seperti kehilangan kekuatan untuk membaca hati dan pikiran seseorang.
"u wilt weten?" [kamu ingin tau? ]
Itu bukan suara Jisung, melainkan suara seorang pemuda yang sedang menopang dagunya dengan kedua tangan nya, dirinya tak lagi sibuk dengan Daegal, pemuda itu malah sedang menatap Mark dengan tatapan seperti orang kebingungan.