AD 2 - Pertemuan Pertama Kita

1.3K 142 35
                                    

Renjun mengetuk pintu ruangan direktur tiga kali, sebelum mendengar suara Presiden Lee menyahut dari dalam dan membiarkannya masuk. Kepalanya muncul lebih dulu, lalu tersenyum lebar. Dia sangat kekanakan, tetapi anehnya Presiden Lee sama sekali tidak terganggu oleh kelakuannya.

Sedangkan Jeno, Direktur baru yang berdiri di samping Presiden Lee, mengerutkan kening saat melihat tingkah Manager profesional (tetapi kenyataannya seperti anak magang) ini benar-benar di luar ekspektasinya. Dia bingung dengan standar kualitas profesional yang ayahnya buat.

Sangat rendah!

Renjun mencuri pandang ke arah pria tinggi di samping Presiden Lee dan seketika radar 'pendeteksi pria gay' Nya langsung berbunyi

Badum! Badum! Suara jantung.

Bibir tipis Renjun mengerucut. Matanya yang berbintang semakin berkilau cerah.

'SANGAT TAMPAN!!'

Jiwanya menjerit!

Setelah sekian lama mencari, akhirnya dia menemukan pria idamannya juga! Ternyata rumor yang tersebar selama dua hari ini adalah benar, Putra Presiden Lee sangat tampan seperti pangeran.

Visual seperti inilah yang selama ini dia inginkan!

Renjun tidak menyadari kalau ekspresinya terlihat sangat konyol di mata Jeno, kesan pertamanya sangat buruk!

"Nah, Renjun kemarilah." Presiden Lee melambaikan tangannya dan memperkenalkan mereka berdua.

Dia menoleh ke arah Jeno dan berkata, "Ini Huang Renjun, Manager yang Ayah ceritakan waktu itu. Dia sangat bagus! Dan Renjun, ini adalah putraku, Lee Jeno. Mulai sekarang dia yang akan mengambil alih Divisi ini untukku."

Renjun mengulurkan tangannya dengan bersemangat. Senyumannya sangat lebar seperti senyuman di film kartun.

"Perkenalkan, nama saya Huang Renjun, Manager Divisi Manajemen- LE corp! Saya sudah bekerja selama tiga tahun, Presiden sangat puas dengan pekerjaan saya!"

"......" Jeno agak tercengang sebelum mengulang perkenalkan dirinya secara singkat. "Lee Jeno, Putra Presiden Lee, Direktur baru Divisi Manajemen- LE corp."

"Anda sangat luar biasa, Direktur-nim!"

Renjun tidak pelit pujian, dia sangat antusias hari ini. Kulitnya bahkan terlihat bercahaya secara misterius, membuat Jeno mengeluh dalam hati; 'Ada apa dengan orang ini?'

Jeno memaksakan sebuah senyuman dan berkata, "Senang berkenalan dengan Anda, Manager-nim." Dia ingin melepaskan jabatan tangan mereka, tetapi tidak bisa karena Renjun memegang tangannya erat-erat.

"........?"

Manager ini sangat agresif, orang buta manapun pasti akan tahu kalau dia sudah menaruh mata pada Direkturnya.

Presiden Lee hanya tertawa dan bertanya pada Renjun, "Kenapa aku tidak melihatmu tadi pagi?"

Renjun tersenyum malu-malu sambil menggaruk ujung hidungnya yang tidak gatal. Pada akhirnya dia melepaskan tautan tangan mereka dengan berat hati, memberi kesempatan untuk Jeno agar bisa bernafas lega.

Dia menjawab, "Maaf, Presiden-nim. Semalam saya tidur lebih awal dan tidak melihat pemberitahuan dari KakaoTalk."

"Ah! Kamu sangat rajin." Presiden menatap putranya dan berkata dengan nada menyalahkan, "Lain kali jangan membuat pengumuman mendadak! Bagaimana jika karyawan lain juga tidak melihat pesan mu? Mereka semua akan terlambat!"

Jeno, "....."

Renjun panik dan menggelengkan kepalanya, "Tidak, Presiden-nim. Itu salah saya, jangan salahkan Direktur baru!"

[𝐁𝐋] 𝐀𝐒𝐈𝐒𝐓𝐄𝐍 𝐃𝐈𝐑𝐄𝐊𝐓𝐔𝐑🌱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang