AD 15 - Na Jaemin pt.1

642 71 15
                                    

Jaemin menunduk dalam hingga wajah tampannya tenggelam di belakang rambutnya. Sudut mulutnya berdarah. Angin malam meniupkan debu di sekitarnya dan membuat tubuhnya yang sakit-sakitan menggigil karena kedinginan. 

Tangannya mengepal erat saat nafasnya mulai terasa sesak karena kemarahan dan rasa sakit. Dia tiba-tiba merasa bahwa dirinya sangatlah pengecut dan banci, bahkan untuk menjamin kemerdekaan hidupnya sendiri pun dia tidak mampu melakukannya.

Nenek... Jika tidak ada wanita tua itu mungkin dia sudah lama ingin bunuh diri.

Lucas melemparkan barang bawaannya ke tempat sampah, lalu mencengkram kerah baju pemuda yang menyedihkan itu dari tanah dan menyeretnya seperti anjing jalanan sambil menghinanya, "Kamu tidak bisa terus bersantai, bajingan kecil! Hutangmu padaku belum terbayar dan klien satu ini sangat rewel, dia memiliki minat khusus padamu."

Lucas tertawa sinis, "Banyak bajingan yang merindukan tubuh jelek ini. Kamu sangat populer, jadi malam ini bekerja keraslah!"

"Tidak..." Jaemin menjepit lengan Lucas dan menolaknya, "Tidak... Tidak... Lucas! lepaskan aku... Aku mohon!"

Namun jawaban Lucas adalah tepisan menyakitkan, "Jangan sentuh aku, bajingan."

Jaemin tidak pernah merasa lebih putus asa selama hidupnya. Kakinya bertahan menghentikan tarikan Lucas yang semakin brutal dan menggeleng keras, "Tidak! Aku tidak ingin melakukan ini lagi! Tolong... Lepaskan aku!!"

"Jalan!"

"Aku..." Jaemin tersedak, 'Aku tidak ingin menjadi pelacur lagi!'

"Jangan membuang waktuku!"

Lucas, dalam usahanya memaksa orang, dia hampir menggendong Jaemin yang terus meronta-ronta di bahunya. Pria itu sangat tinggi, sangat tinggi dan kuat. Jelas dia sama sekali bukan lawan yang sebanding dengan tubuh kurus Jaemin yang sakit-sakitan.

"Kenapa tubuhmu lebih ringan sejak terakhir kali kita bertemu?" Lucas pura-pura prihatin, "Kamu pasti kekurangan uang dan tidak bisa membeli makanan, kan? Tenang saja, kali ini aku akan memberimu lebih banyak uang. Mereka mampu membayar dua kali lipat dalam satu malam. Apa kamu bahagia sekarang? Anggap saja ini sebagai permintaan maaf karena telah memukul wajah berhargamu."

Jaemin terlalu sibuk memukuli punggung Lucas hingga tangannya sakit. Matanya menatap kosong ke depan saat pria kejam itu berhasil membawanya semakin jauh dari tempat tinggalnya.

Tidak...

Aku tidak ingin pergi...

... Aku tidak ingin pergi.

Jika Lucas berhasil membawanya pergi maka dia akan di lecehkan lagi oleh para pria seperti dulu.

... Jika Hyung tahu aku melakukan hal ini lagi maka Hyung pasti akan merasa jijik padaku.

Jaemin tidak ingin orang itu kecewa. Renjun sudah berkorban terlalu banyak untuk kesembuhannya, juga memberinya kesempatan kedua untuk memulai kembali kehidupannya yang rusak.

Tidak...

Dia tidak bisa mengecewakannya.

Jaemin berteriak putus asa sambil mencoba meraih simpati dari orang ini, "AKU SAKIT! AKU TIDAK BISA MELAKUKANNYA LAGI!" Dia memukul dengan tangan gemetar,  "Tubuhku hancur! Tubuhku sakit! Aku... Aku sudah tidak bisa..."

Tubuhku rusak!

Tubuhku compang-camping!

Tubuhku mengerikan oleh monster yang menggerogoti hidupku!

... Gara-gara dirimu!

Jaemin meremas tangisannya hingga tenggorokannya sakit dan berkata, "Aku akan mati jika terus melakukan ini... Lucas, kasihanilah aku..."

[𝐁𝐋] 𝐀𝐒𝐈𝐒𝐓𝐄𝐍 𝐃𝐈𝐑𝐄𝐊𝐓𝐔𝐑🌱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang