AD 15.2- Na Jaemin pt.2 [last]

660 39 20
                                    

Korea Selatan resmi mengesahkan pernikahan homoseksual atau sesama jenis pada Selasa (/). Kelompok LGBTQ pun langsung menyambut gembira pengadilan Korsel yang telah mengesahkan pernikahan homoseksual ini.

_______

Tagline Berita sore itu menginterupsi kartun favorit yang sedang Jaemin tonton. Bocah berusia 10 tahun tetap fokus menunggu tayangannya muncul lagi tanpa mempedulikan reporter yang menjelaskan secara singkat di televisi, karena dia tidak mengerti apa itu LGBT dan sejenisnya. Namun, Nenek Na yang sedang duduk di sampingnya terlihat sangat marah. Wanita tua itu mengambil remote dan mengganti saluran TV.

"Nenekkk!! Nana masih ingin melihat Doraemon dan Nobita!"

"Tunggu beberapa menit..."

"Kenapaa?" Jaemin kecil cemberut sambil terus merengek, dia ingin segera mengganti chanel lagi, tapi Neneknya masih belum mengizinkan. "Memangnya ada apa Nenekk..."

"Berita itu tidak layak di tonton oleh anak kecil! Sangat tidak mendidik!"

"Kenapa tidak mendidik? Paman itu hanya memegang bendera pelangi." Jaemin kecil menghela nafas panjang penuh keluhan terhadap Neneknya.

Setelah menunggu selama 15 menit, Nenek Na baru mengembalikan chanel yang Jaemin inginkan tetapi ternyata tayangan Doraemon yang dia sukai sudah berakhir. Dia sangat kesal dan berlari keluar.

Nenek Na langsung memanggilnya, "Na Jaemin!"

Namun Jaemin tetap pergi sambil menangis. Dia mengadu kepada Ibunya yang sedang mengeringkan timun laut.

"Aigo! Uri Jaeminie... Ada apa sayangkuu? Kenapa wajahmu cemberut?"

"Nenek... Mengambil remotnya!! Huuhuhu..."

Ibu Jaemin hanya tersenyum melihat putra kecilnya yang menangis seperti bayi dan mengusapnya dengan penuh kasih sayang. "Tidak apa-apa, sayang. Besok kamu masih bisa menontonnya lagi." Katanya menenangkan.

Kebetulan Lucas yang saat itu masih berumur 14 tahun, lewat di depan rumah keluarga Na dan mendengar keluhan Jaemin. Dia berhenti berjalan dan menyempatkan diri untuk menggoda anak tampan itu, "Aigoo, ada apa dengan Jaeminku? Kenapa menangis?"

Jaemin kecil tidak menanggapinya. Dia berbalik membelakangi Lucas sambil cemberut.

Ibu Jaemin yang menyaksikannya tertawa dan berkata kepada Lucas dengan menyesal, "Sayangku sedang marah karena Nenek mengganggunya menonton tv. Nak, ayo ajak putraku bermain."

"Oh, oke." Lucas menumpukkan tangannya ke pagar kayu berukuran pendek milik keluarga Na dan memanggil dengan suara manis, "Jaeminiee... Mau membantu Hyung mengambil kerang?"

Jaemin kecil langsung terbujuk dan melupakan pertengkaran kecilnya dengan sang Nenek. Hari itu mereka bermain sampai sore.

Saat waktunya pulang ke rumah, Lucas yang menggandeng tangan Jaemin berhenti di depan pagar dan menatap pertengkaran hebat di depan pintu. Dia ingin membawa Jaemin pergi, tetapi keberadaan mereka sudah terlihat.

Ayah Jaemin langsung menghampiri anaknya dengan tergesa-gesa bersama seorang pria lain sambil berkata, "Nak, ikutlah bersama Ayah!"

Nenek Na tidak bisa membiarkan itu semua terjadi. Dia langsung memukul kepala menantunya itu dengan tongkat sambil mengutuknya dengan kata-kata kebinatangan.

"BERANI-BERANINYA! HOMOSEKSUAL MENJIJIKAN!"

Jaemin mengerutkan bibirnya, tidak mengerti.

Wajah Ayah Jaemin dan pria itu langsung berubah lebih pucat dan pucat. Ibu Jaemin yang sejak tadi terdiam sambil menangis karena tidak bisa berkata-kata berusaha meredakan emosi Ibunya.

Sambil terisak penuh sakit hati, wanita itu memohon kepada Ibunya agar tidak menyatakan kata-kata yang tidak benar didepan cucunya. Namun, Nenek Na sepertinya sengaja, dia malah menarik lengan Jaemin dan menunjuk wajah tidak tahu malu milik Ayahnya dengan jari keriputnya yang gemetar.

"Lihat wajah ini baik-baik! Lihat baik-baik! Pria ini adalah seorang pendosa! Bukan hanya telah melanggar kodratnya, dia juga telah menyakiti istri dan keluarganya demi pria lain! Demi pantat orang lain! Benar-benar sangat menjijikan! Cuih!"

"Ibu!"

Ayah Na hanya bisa memejamkan matanya saat di ludahi, menahan malu. Sedangkan pria yang ikut bersamanya terus memegangnya tanpa mempedulikan tatapan membunuh dari warga desa atau pun dari keluarga kekasihnya. Keberadaan mereka tidak diterima di tempat ini dan hari itu juga mereka langsung di usir oleh semua orang.

Perceraian antara kedua orang tuanya harus terjadi sejak itu.

Jaemin tidak memiliki kenangan apapun tentang Ayahnya. Dia fokus belajar untuk mendapatkan beasiswa di setiap sekolah agar tidak membebani ibu dan neneknya.

Namun saat dia menginjak kelas 3 SMP, Ayahnya yang sudah lama menghilang tiba-tiba muncul lagi dengan secarik kertas putih dari rumah sakit. Saat itu Jaemin tidak tahu apa isi di dalamnya, tetapi dari ekspresi Ibunya yang syok dan terkejut, itu pasti bukan sesuatu yang baik.

Mereka berdua langsung membuat rencana untuk pergi ke suatu tempat bersama, bahkan nenek yang dulu sangat membenci Ayahnya, mengizinkan ibunya di bawa pergi tanpa alasan.

Semua orang dewasa di rumah ini terlihat panik.

Nenek bahkan terus memeluknya sambil berbisik, "Tidak akan ada yang terjadi padamu. Kamu bersih."

Jaemin, "...."

Apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa nenek membisikkan kata-kata itu berulang kali seperti mantra. Apa yang mereka khawatirkan?

Hari itu juga, di tengah kecemasan nenek Na, adalah hari kepergian orang tuanya untuk selama-lamanya.

Mereka mengalami kecelakaan lalu lintas, dan ayahnya meninggalkan tumpukkan hutang untuk Jaemin.

_____

Di Seoul, dia bertemu dengan Lucas lagi. Awalnya mereka berteman baik, Lucas bahkan ingin membantu meminjamkan sejumlah uang untuk membayar hutang Ayahnya.

Bujukan itu tidak bisa Jaemin tolak karena dia sudah mempercayai Lucas seperti saudaranya sendiri, namun kemudian suatu hari Lucas berkata bahwa dia menyukainya.

Homoseksual menjijikan yang selama ini Neneknya ceritakan kini ada dihadapannya.

Jaemin bahkan menjadi objek bagi salah satu orang yang paling dia percaya.

Tentu saja dia langsung menolak dengan jijik.

Jaemin akui bahwa caranya menolak Lucas sangat salah.

Hati manusia masih sangat rapuh.

Dan sekarang inilah yang dia dapatkan. Kematian yang tragis. Tubuh kotor yang di grogoti penyakit.

Menyedihkan.

_____





[𝐁𝐋] 𝐀𝐒𝐈𝐒𝐓𝐄𝐍 𝐃𝐈𝐑𝐄𝐊𝐓𝐔𝐑🌱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang