4. Jangan sedih

143 42 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

"ASSALAMUALAIKUM BUNDA CANTIK. ANAK BUNDA YANG PALING GANTENG UDAH DATENG"

"Bunda gue lagi istirahat tolol"

Ojan hanya menyengir saat kepalanya di geplak oleh Juan. Indah-bundanya Juan-yang sedari tadi memperhatikan interaksi anaknya dengan temannya hanya bisa tersenyum.

"Bunda gimana kabarnya? Sehat?" Haris menghampiri Indah dan menyalami tangan beliau.

"Ya begini aja ris, bunda gak bisa beraktivitas karna selang-selang infus ini"

Mendengar jawaban dari Indah membuat Haris menatap dengan tatapan sedih. Bahkan Juan yang sejak tadi bertengkar dengan Ojan, langsung menghampiri sang bunda dan menggenggam tangan beliau.

"It's okay bunda, kan kata dokter bunda emang harus istirahat biar gak kecapekan" ucap Juan menenangkan.

"Iya bunda, anggep aja ini sebagai bonus dari Allah karna udah merawat Juan dari kecil. Juan kan dari kecil udah petakilan, Pasti dulu bunda kecapekan kan rawat Juan?Makanya sekarang bunda di suruh istirahat dulu untuk memulihkan tenaga"

Walaupun omongan Ojan terkesan ngalor-ngidul, Indah tetap tersenyum. Beliau pun menyuruh Ojan untuk mendekat juga kepada nya.

"Bunda bersyukur banget punya anak-anak seperti kalian, setidaknya bunda gak merasa kesepian" ucap Indah seraya menatap mereka satu-persatu.

"Ya jelas harus bersyukur lah bunda, klo bisa bunda harus bangga dan pamerin ke tetangga karna punya anak seperti Ojan yang kegantengan nya gak ada yang bisa nandingin" ucap Ojan narsis.

Lagi-lagi kepala Ojan di geplak, tapi kali ini kepalanya di geplak oleh Haris. "Lo bisa diem gak sih cok, bercanda Mulu" sembur Haris kesal.

"Tau si Ojan, lagi sedih juga" sembur Juan juga.

"Ngapain sedih? Daripada sedih, mending kita buat kebahagiaan aja, ya kan bunda?" Indah hanya mengangguk tanda setuju dengan ucapan Ojan.

Juan terlihat masih tak terima dengan omongan Ojan. "Ya tapi kan harus tau tempat bego"

"Yaudah gue jadi anak yang pendiem aja" Ojan menunjukkan wajah sedihnya yang di buat-buat.

"Gak begitu juga tolol"

Juan berancang-ancang untuk menggeplak kepala Ojan lagi, dan untungnya Indah menahan tangan Juan. "Jangan di geplak terus kepala Ojan nya, kasian kepala dia sakit" lerai Bu Indah

J A U Z A N  [Park Jeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang