.
.
.
.
."Bun, hidup berjalan seperti bajingsrot~🎶"
"Bajingan, tolol"
"Bajingsrot, anying"
"Tapi liriknya bajingan!!"
"Mulut, mulut siapa sih gue tanya?!"
"Berantem terosssss"
Haris yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya kini menatap malas ke arah Ojan dan Juan. Saat ini kelas mereka sedang jamkos, guru ekonomi yang sejak tadi mereka nantikan kehadiran nya ternyata tidak bisa hadir karna ada keperluan mendadak.
Ojan sempat mendengus sebal saat mengetahui guru ekonomi tidak jadi hadir, "sia-sia gue nganalisis pr semalem" begitu katanya seraya menggebrak pelan meja nya.
"Ngapain ya? Gue bosen"
Gitar yang Ojan genggam kini dia letakkan di atas mejanya. Tubuhnya bersandar ke Juan yang berada di sampingnya, namun tak sampai semenit, Juan langsung mendorong tubuh Ojan dengan kuat sehingga tubuhnya tersungkur ke lantai.
"KAMPRET LO JUN!! SAKIT BADAN GUE!!" Protes Ojan
"Ya lagian ngapain Lo nyender-nyender anying? Tipes Lo?!" Balas Juan tak mau kalah
"Gue kan butuh sandaran Jun" kini Ojan menatap Juan dengan tatapan yang di imut-imut kan sehingga Juan bergidik ngeri.
"Najis. Senderan Sono Ama Ratna!!"
Bukannya kesal, Ojan hanya menyengir lalu kembali duduk di bangkunya.
"Ngapain sih lo res?" Tanya Ojan yang melihat Haris sibuk lagi dengan ponselnya. Haris pun sempat menoleh sebelum kembali menatap layar ponselnya.
"Mabar"
"Sama siapa?"
"Kepo Lo"
Ojan berdecak, kini dia menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan berniat untuk tidur.
"Iya bik, kenapa?"
Suara Juan mengundang Ojan untuk mendongak kan kepalanya begitu juga dengan Haris yang kini juga menatap Juan. Dahi Juan terlihat mengernyit sehingga membuat Ojan dan Haris penasaran dengan apa yang di bahas oleh Juan dengan orang yang ada di sebrang sana.
"Ok bik, Juan segera nyusul"
Panggilan itu di akhiri oleh Juan. Dia terdiam cukup lama sehingga membuat Ojan dan Haris menatap nya heran.
"Kenapa Jun?" Juan tak kunjung menjawab pertanyaan Haris, namun kini matanya sedikit berair yang membuat Ojan dan Haris bingung.
"Jun Lo kenapa dah?" Tanya Ojan makin penasaran
Juan menoleh, namun tatapan nya terasa kosong. "Bunda masuk rumah sakit, gue harus gimana?"
Ojan dan Haris reflek terbelalak mendengar ucapan Juan.
"Serius? Kenapa?" Juan menggeleng seraya menatap Haris, "gue gak tau res, gue harus gimana ya?"
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Juan, namun Haris langsung membereskan buku Juan yang berserakan di atas meja nya untuk di masukan ke dalam tas Juan.
"Jan, Lo ke guru piket gih buat ijinin Juan" Ojan mengangguk lalu dia langsung bergegas pergi keluar meninggalkan Haris yang sibuk dengan tas Juan.
"Res" Haris menoleh ke Juan yang masih terdiam dengan tatapan kosongnya, "bunda gue gak akan kenapa-napa kan?"
Helaan nafas terdengar dari Haris sehingga membuat Juan menoleh, "gue gak bisa ngejawab itu Jun, gue gak mau buat Lo berharap"
Kali ini giliran Juan yang menghela nafas. 'bunda pasti gak kenapa-napa' kata-kata itu terus Juan ulang di pikiran nya semata-mata untuk menguatkan dirinya saat ini. Selang beberapa menit, Ojan muncul dengan sedikit berlari.
"Juan udah di bolehin pulang sama guru piket, tapi maaf Jun gue sama Haris gak bisa nganter. Gak di ijinin anjir" ujar Ojan
Juan mengangguk dengan menyunggingkan senyum kecil nya, lalu dia mengambil tas yang sejak tadi berada di tangan Haris.
"Gpp, makasi ya Jan, Res"
"Tapi beneran Lo bisa nyetir sendiri? Gue bisa bolos kok" ucap Ojan yang menatap Juan dengan khawatir. Pasalnya keadaan sahabatnya itu benar-benar tidak baik.
Lagi-lagi Juan mengangguk, "gue bisa sendiri elah santai" balas Ojan terkekeh "kalo kalian mau nyusul, nanti aja klo udah pulang sekolah"
Ojan dan Haris sama-sama mengangguk, "hati-hati Jun di jalan"
Juan tersenyum lalu setelah nya dia pergi meninggalkan kelas. Tatapan Ojan dan Haris pun tak luput dari kepergian Juan yang makin lama makin menghilang di persimpangan koridor.
"Bunda gak akan kenapa-napa kan Jan?" Tanya Haris
"Gue gak tau, kita doain aja yang terbaik buat bunda"
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
J A U Z A N [Park Jeongwoo]
Fanfiction[Treasure imagine series] Hanya cerita tentang Jauzan dan segala tingkah konyol nya. Start: 26 Juni 2022 Finish: - Note: - cerita ku jelek, jadi jangan plagiat ok? - Update jika otak tidak mampet🙇🙇🙇 - WARNING BAHASA KASAR‼️ - Jika ingin membaca...