J A U Z A N [Park Jeongwoo]

17. Ya... semoga saja

.
.
.
.
.

"jadi Lo sama Hana ada di rumah Ojan?"

Haris yang saat ini di telpon oleh Juan hanya mengangguk sebagai respon dari pertanyaan itu. Padahal Juan belum tentu bisa melihat anggukan kepalanya.

"Heh diem aja. Jawab nyet!!"

"Tadi gue udah ngangguk ya anjir!!"

"Di kira gue bisa liat kepala Lo yang ngangguk? Tolol!"

Haris berdecak, lalu menyerahkan ponselnya kepada Ojan yang berada di sampingnya. Ojan mengernyit namun ponsel Haris tetap ia terima. Tak lupa ia loud speaker panggilan itu agar Haris mendengar nya juga.

"Halo Jun ada apa?"

"Lo ngapa gak ngajak gue ke rumah Lo? Udah lupa sama gue?"

Suara Juan sedikit ngegas membuat Ojan sedikit menjauhkan ponsel Haris dari mereka berdua. Untuk beberapa saat Ojan terdiam hingga dia kembali bersuara.

"Ya lagian Lo gak mau nolongin gue anjir"

"Ya gue mana tau klo habis itu ke rumah lo nyet"

Ojan menghela nafas ketika Juan di rasa tidak mau kalah berdebat dengan nya. Ketika matanya beralih menatap Hana yang berada di depan nya, dia segera beralih menatap Haris yang ada di sampingnya.

"Res, suruh adek Lo tidur di kamar gue gih"

Haris langsung melihat ke arah sang adik dan melihat Hana yang sudah memejamkan matanya di atas sofa. Tak menunggu lama, Haris menghampiri Hana untuk menyuruh nya pindah tidur ke kamar Ojan.

"Na, bangun yuk. Tidur nya di kamar Ojan aja"

Haris sedikit mengguncangkan tubuh Hana sehingga membuat Hana terbangun walaupun setengah sadar. Lalu dengan hati-hati Haris mengantarkan sang adik untuk tidur di kamar Ojan.

"Eh, Hana udah tidur?"

Suara Juan kembali terdengar setelah terdiam beberapa saat.

"Hooh anjir, mana suara Lo gede banget. Untung si Hana kagak kebangun"

Ojan pun membalas ucapan Juan dengan sedikit ngegas, tapi bukan nya merasa bersalah, Ojan malah mendengar suara kekehan kecil dari seberang sana.

"Ya gue mana tau klo di samping kalian ada Hana lagi tidur"

Mereka terdiam beberapa saat hingga Juan kembali bersuara.

"Apa gue ke rumah Lo aja ya sekarang?"

Ojan membelalakkan matanya, "ngapain anjir udah malem, kasian bunda sendiri"

"Betul juga"

"Lagian Lo tau si Ares ke rumah gue darimana dah?"