06. Sisi Lain

5 1 0
                                    

Disiang hari dengan terik matahari yang menyengat kulit, para guru memang benar-benar terlalu tega mengadakan pelajaran diluar kelas dengan keadaan sepanas ini. Beberapa kelas memang benar-benar mengerjakan tugas mereka, tapi banyak juga beberapa yang hanya berbaring diatas lantai menunggu jam istirahat dari pada mengerjakan tugas yang sudah diperintahkan.

"Ini ya guys, kalau menurut google, hewan kayak gini tuh bisa nyapluk daging manusia. Kita mending mundur dulu deh?" Ujar Nevan, salah satu sahabat dekat Davi.

Kini mereka tengah berada dibelakang sekolah, tempat yang jarang sekali dijangkau oleh para rakyat SMA Saturnus. Sepi, kumuh, tak terurus, itu bisa menggambarkan tempat yang saat ini tengah ditelusuri oleh Davi serta kawan-kawan.

Ada Nevan sang petualang, Kalvin, Davi, Arijal, dan lain-lain. Lain-lain itu maksudnya Gilang, wajar, kata Nevan, Gilang itu sedikit ghaib karena tak pernah angkat suara sama sekali. Sebelas dua belas dengan Davi, tapi lebih parah Gilang.

Kelima laki-laki yang dicap sebagai kesatrianya SMA Saturnus, saat ini sedang menganalisis hewan yang terbaring lemah dibawah rumput-rumput liar yang menjulang.

Ini adalah tugas, jika bukan, mana mau mereka berlima mengunjungi tempat keramat ini.

"Ini namanya hewan apa sih? Males bet dah gue kudu mikir!" Protes Arijal sembari berkacak pinggang.

"Kek yang bisa mikir aja?" Sahut Nevan.

"Di foto aja dulu Van, buat dokumentasi kita bener-bener nemu hewan aneh kayak gini!"

Mendengar perintah dari Davi, Nevan buru-buru membuka handphone nya untuk memotret hewan lemah gemulai yang berbaring manjalita ditanah.

Nevan benar-benar takut jika hewan itu tiba-tiba bangun dan mencapluk handphone serta tangannya.

"Ini kalau gue kegigit gak akan mati kan, cuy?" Kata Nevan memastikan.

"ARGHHHH ANJING SAKIT!!" Teriak Nevan, beberapa detik setelah ia menanyakan apa hewan ini tak akan membuatnya mati dalam sekali gigit.

Semuanya panik, Davi berusaha mencari kayu untuk menahan pergerakan hewan tersebut, sedangkan yang lainnya membantu Nevan untuk berjalan menjauh dan segera pergi ke UKS.

Barusan benar-benar jumpscared, jantung Davi ikut berdetak kencang ketika mendengar teriakan Nevan yang kesakitan dan parno melihat darah yang bercucuran dari tangannya.

Kalvin berlari secepat mungkin kearah Davi setelah ia menemukan wadah tertutup untuk menangkap hewan tersebut, segera Davi mengumpan sang hewan masuk kedalam kandang secepat mungkin sebelum dia bergerak membalas.

"Awas Dav, hati-hati, gigi dia tajem, tangan nya Nevan tadi berdarah!"

"Iya, Vin! Kamu mundur dulu, saya gak papa sendiri!"

Kalvin mundur sedikit lebih jauh, sedangkan Davi masih tetap fokus memasukan hewan tersebut kedalam wadah yang akan ia tutup.

Davi sangat berhati-hati, ia tak ingin membuat tubuhnya terluka menjelang hari pentingnya. Ia harus tampil semaksimal mungkin nanti.

"DAPET VIN, SINI!" Teriak Davi, setelah berhasil menangkap hewan buas tersebut.

***

"Zaf ayo Zaf, cepet ege! Rame banget dilapang!" Seru Sonya, menarik-narik tangan Zafa supaya langkahnya dipercepat.

Sekarang ini keadaan lapangan sangatlah ramai, akibat ulah kelima satria Saturnus yang menangkap hewan buas diarea belakang yang tak terpakai. Mereka membawa hewan tersebut ketengah lapangan untuk dijadikan bahan tontonan gratis karena bentuknya aneh.

Hug Me in The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang