"Gw baru sadar, selama ini cara gw mencintai orang itu salah"
A Poem Tilted You Present
.
.
.
.
."Sunwoo, kamu emang gak papa nemenin aku di sini?" Tanya jacob melihat sunwoo yang tengah asik menata makanan miliknya
Sunwoo mengangguk
"Gak papa kak santai"
"Haknyeon gak marah? Atau kamu udah ijin"
Mood yang awalnya baik seketika mendung hanya karena jacob membahas haknyeon
Ya ia tak bisa menyalahkan jacob sih, kan kakak tingkatnya itu tidak tahu
"Putus"
"HAH?"
Sunwoo sedikit terkejut dengan jacob yang berteriak
"Putus? Kenapa bisa? Bukannya kalian gak ada apa-apa ya? Maksud aku bukan gak ada hubungan tapi gak ada masalah gitu, iya kan?"
Sunwoo tertawa mendengar jacob yang panik seperti itu
"Gak kok kak"
"Terus kenapa bisa putuuuuusss?" Tanya jacob tanpa sadar merubah nadanya sedikit merajuk
"Gak tau kak, tiba-tiba dia minta putus"
"E-eh"
Jacob menatap sunwoo bingung
"Iya kak, dia ngajak putus"
"Terus kamu turutin?"
"Dari dulu gw gak bisa kak nolak permintaan haknyeon" kata sunwoo pelan, ia sedikit mengingat tentang kisahnya dan haknyeon
Benar, ia tak pernah menolak apapun keinginan haknyeon
Dia berusaha jadi lelaki terbaik untuk haknyeon namun sunwoo masih bisa di putuskan
Apakah selama ini dia masih kurang di mata haknyeon?
"Sunwoo"
"Ya?"
"Aku yakin kok kalian bisa balik, apalagi kalian gak ada masalah sebelumnya"
Sunwoo mengangguk
"Gw juga berharap bisa balik sama haknyeon kak"
Jacob menganggu paham
"Semangat sunwoo!"
Sunwoo ikut tersenyum melihat senyum jacob
"Kak"
"Iya?"
"Lu juga yang sabar ngadepin ni titisan setan satu" kata sunwoo menunjuk eric yang terbaring
Jacob tertawa lalu mengangguk, ia menghampiri eric dan mengusap tangannya
"Eric, cepet bangun. Kamu tega ya biarin aku berangkat kuliah sendiri?" Bisik jacob, sunwoo mendengarnya dan tersenyum kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
A Poem Titled You
FanfictionTentang kamu dan segala aksara yang menggambarkan mu Tentang kisah cinta anak manusia yang sederhana namun di buat rumit oleh lakonnya Lantas bisakah cinta mereka berjalan dengan lancar? Karena kamu layak nya ribuan aksara para pujangga terlalu inda...