30. Nirmala

2K 326 66
                                    

"Mau gimanapun latar belakang keluarganya, seorang anak tetaplah individu, wajar jika mereka hidup dengan ngejar impiannya kan?"

A Poem Tilted You

.
.
.


Ragu, itu yang jacob rasakan

Eric menariknya dari kantin setelah dia bertengkar dengan teman-temannya lalu berjalan mengabaikan jacob di belakang

Marah? Tapi untuk apa eric marah? Kecewa? Bahkan jacob merasa tidak separah hyunjae

Namun mengapa?

Dengan menelan ludahnya, jacob mencoba menarik jaket yang terpasang apik di badan eric

Jacob menariknya pelan namun mampu membuat eric berhenti

Dalam hati eric tersenyum gemas, cara jacob memegang jaketnya benar-benar lucu

Dengan ide jail, eric meneruskan perjalanannya membuat jacob sedikit ter tarik oleh eric

Namun jacob tidak protes, ia mengikuti langkah usil eric

Eric berhenti tiba-tiba membuat dahi jacob membentur kepala eric

"Awwww"

"Eh maaf kak maaf!" Kata eric panik lalu membantu jacob mengusap dahinya

Jacob masih mengusap dahinya dengan mata tertutup hingga perlahan ia membuka matanya

Ia nyaris menahan nafas saat melihat eric dengan jarak sedekat ini

Wajah khawatir eric benar-benar membuatnya terdiam

Apalagi jacob tau penyebab ekpresi yang tidak pernah ia lihat itu adalah dirinya membuat pipi jacob perlahan mulai merona

"A-ku gak papa kok ric!"

Eric berhenti mengusap dahinya dan menangkup wajah jacob membuat jacob membulatkan matanya

"E-eh!"

Eric tertawa membuat jantung jacob benar-benar tidak bisa diam, tawa eric benar-benar candu di telinganya

"Ada yang takut dikira aku marah ya?"

"Iya itu kamu tau!" Jawab jacob sedikit galak

Eric tertawa lagi lalu menurunkan tangannya

"Maaf ya kak, kebawa soalnya! Gimana keren gak?"

"Nakutin asal kamu tau!"

Eric terkekeh lalu menautkan tangannya ke tangan jacob

"Mood kakak lagi jelek kan?"

Jacob mengangguk

"Ya udah kita gak usah pulang dulu!"

"Ih mau kemana eric?"

"Ngebalikin mood lu dulu!" Kata eric lalu tangannya ia sempatkan menjawil hidung jacob sebelum sedikit menarik jacob agar menyamai langkahnya

Jacob membeku, skinship eric tadi terlihat sangat soft membuat nya tidak bisa untuk tidak merona

"Eric"

"Ya?"

"Kamu labil! Dikit-dikit aku kamu dikit-dikit gw lu!"

Eric hanya tersenyum mendengarnya

"Aku masih menyesuaikan diri kak, sabar ya!" Jawab eric

Jacob hanya terdiam, ia memandang lama genggaman tangan mereka lalu tersenyum

A Poem Titled YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang