BAB 8

85 16 1
                                    

Usai menyantap sarapan bersama, tidak ada salah satu diantara kami yang mencoba untuk bersuara dan yang tercipta kini justru hanyalah keheningan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai menyantap sarapan bersama, tidak ada salah satu diantara kami yang mencoba untuk bersuara dan yang tercipta kini justru hanyalah keheningan. Namun, karena sebentar lagi kami tiba di lobby apartment dengan terpaksa akulah yang akhirnya lebih dahulu membuka suara.

"Har" panggilku seraya menghadap kearahnya.

"Ya, ada apa Ken" ucapnya balik bertanya.

"Sepertinya aku yang harus keluar lebih dulu, barulah setelah itu kamu" jelasku berhasil membuatnya balik menghadap kearahku dengan kerutan di dahinya.

"Maksud kamu kita keluar terpisah?" tanyanya.

"Iya" jawabku dengan cemas.

"Tidak Ken, kita akan keluar bersama-sama.." tolaknya seraya menggenggam sebelah tanganku dan hal itu berhasil membuatku menghirup udara banyak-banyak kemudian menghembuskannya secara kasar.

"Tidak bisa Har" keluhku.

"Kenapa memangnya?" tanyanya.

"Lihatlah diluar sudah banyak wartawan yang siap menyambut kamu. Kamu adalah seorang aktor besar sekarang Har. Aku tidak ingin karena kita melangkah keluar bersama, wartawan kemudian memberitakan tentang kita" jelasku.

"Aku sama sekali tidak perduli siapa aku yang sekarang Ken. Karena aku adalah aku dan ini adalah hidupku. Jadi, tidak ada seorangpun yang berhak mengatur kemana dan dengan siapa aku melangkah" bantahnya yang masih keras kepala.

"Rupanya kamu lebih mementingkan ego kamu dari pada keselamatan orang lain begitu?" cercaku seraya melepaskan tanganku dalam genggamannya.

"Maksud kamu?" tanyanya.

"Ya, keselamatan aku bisa saja terancam jika para penggemar kamu yang fanatik itu tidak terima kalau idolanya tengah berkencan di apartment ini bersama dengan wanita sepertiku" jelasku seraya menunjuk diriku sendiri dengan kedua tangan mengenai dada.

"Kamu tenang saja, karena kalau mereka sampai berani menyakiti atau mengganggu kamu diapartment ini. Itu artinya mereka harus berhadapan denganku nantinya" ucapnya meyakinkan.

"Kekasih kamu yang sesungguhnya pasti akan sangat marah, jika tau sikap kamu berlebihan kepada wanita lain Har" ungkapku.

"Kamu mulai lagi" keluhnya.

"Habis kamu bersikap berlebihan" kataku.

"Bagiku memilih untuk melindungi wanita yang paling berharga dalam hidupku bukanlah suatu hal yang berlebihan Ken" ungkapnya seraya membawa tanganku untuk dia kecup.

"Berharga?! Sayangnya aku tidak berlapis emas Har" protesku seraya menaik tanganku seusai dia kecup.

"Apa itu artinya kamu mengakui kalau kamu wanita yang paling berharga dalam hidupku?" tegasnya.

"Ti-tidak, sama sekali tidak" tepisku.

"Akui saja, ego kamu tidak akan terluka Ken" katanya.

Enggan untuk membalas segala ucapannya itu, aku pun lantas melangkah namun tertahan karena dengan tiba-tiba Harry memeluk tubuhku dari belakang dengan sangat erat. Seolah menghantarkan kehangatan serta kerinduannya yang terpendam sejak lama.

ONLY ANGEL (HENDALL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang