BAB 14

69 16 1
                                    

Berkumpul di cafe de flore untuk merayakan berhasilnya film series perdana yang di produksi oleh perusahaan, aku pun lantas mengupload foto sedang memakan burger yang di potret oleh Zayn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berkumpul di cafe de flore untuk merayakan berhasilnya film series perdana yang di produksi oleh perusahaan, aku pun lantas mengupload foto sedang memakan burger yang di potret oleh Zayn. Perayaan ini hanya sederhana dan hanya di hadiri oleh aku, Justin dan juga Zayn.

-Kendall Jenner-
Cafe de flore
'Eat time'
Komentar 6K - Replay 1M - Menyukai 86,5K

"Jangan coba-coba untuk mencari simpati Just" peringat Zayn.

"Memangnya kenapa?" tanya Justin.

"Aku khawatir kalau nanti kamu akan berakhir patah hati lagi" tutur Zayn.

"Sialan" umpat Justin membuatku lantas memasukan ponsel kedalam tas hermes berwarna hitam milikku.

"Sudahlah lebih baik aku pulang saja kalau kalian malah asik berdebat seperti ini" ancamku.

"Jangan, biar aku saja yang mengantar kamu pulang pulang.." tawar Justin.

"Maka bersiaplah telinga kamu akan pengang karena harus mendengar suara keras milik kakak kamu" peringat Zayn membuat Justin menepuk jidatnya.

"Kenapa kamu baru mengingatkanku" protes Justin.

"Bukan urusanku. Lagi pula memangnya aku ini asisten kamu" tutur Zayn seraya menyesap kopi late pesanannya.

"Sialan kamu Zayn. Andai saja kakakku tau kalau sifatmu di belakangnya seperti ini pasti dia akan sangat kecewa kepada kamu" ungkap Justin seraya memakai jaket kulit berwarna hitam miliknya dan bangkit dari keterdudukan.

"Dia wanita baik, jadi mudah untuk aku bujuk" jawab Zayn.

"Dasar penjilat" tuduh Justin membuat Zayn lantas mengendikkan kedua bahu asal.

"Sudah-sudah" leraiku.

"Ken" panggil Justin.

"Ya?" jawabku.

"Sepertinya aku batal untuk mengantar kamu pulang malam ini, maybe next time. Bagaimana?" tanyanya.

"Bukan masalah Just, pergilah" ujarku seraya mengeluarkan tablet dari dalam tas hermes berwarna hitam milikku.

"Singkat sekali sih jawaban kamu Ken" protes Justin membuatku meninggikan kedua alis.

"Memangnya kamu berharap aku akan mengatakan apa?" tanyaku.

"Apapun asal jangan satu kalimat" sindirnya.

"Baiklah, Hati-hati di jalan dan jangan lupa untuk selalu menggunakan sitbelt agar tetap aman" pesanku berhasil membuatnya tersenyum lebar.

"Terimakasih" ucapnya.

"Sama-sama" jawabku.

"Zayn, aku pamit duluan. Titip Kendall" tuturnya seraya berjabatan tangan dan berpelukan ala pria dengan Zayn kemudian mencium pipi kanan dan kiri kepadaku.

ONLY ANGEL (HENDALL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang