Halo semuanya, bertemu kembali di Accismus.
Nah iya, jadi aku ganti judul dari Nyctophile menjadi Accismus.
Oke sekian dulu, jangan lupa vote dan komen yaaa. Supaya cepat Up, okee.
Happy Reading
"Kalian bertiga sahabatan?"
Pertanyaan Neoma, membuat Bhita langsung tersedak oleh minumannya. Akibat itu, Shaula langsung mengelus-elus punggung Bhita dengan pelan.
Melihat apa yang dilakukan oleh Shaula kepada Bhita. Membuat Neoma yakin, bahwa ketiga cewek ini saling bersahabat. Apalagi, saat pertama kali ke kantin. Neoma melihat mereka bersama. Padahal setahu Neoma, mereka tidak satu kelas. Lagi pula, bersahabat tidak harus satu kelas bukan?
Memang benar, Shaula berada di kelas IPA 1. Bhita di kelas Ipa 2. Dan Zeno berada di kelas Ipa 3.
"Kenapa emangnya?" tanya Shaula.
Neoma menggeleng. "Bukan apa-apa. Gue cuma penasaran, karena kalian terlihat sangat dekat."
"Iya, kita sahabatan," ujar Zeno dan disetujui oleh Shaula dengan anggukan.
"Kita udah saling kenal dari kelas 10, sampai sekarang," tambah Shaula.
"Jadi—"
"Eh nanti aja tanya-tanyanya. Udah kayak wartawan aja lo. Makan dulu makanannya," potong Shaula lagi.
Neoma tersenyum kikuk, dia mengangguk dan kembali melanjutkan makannya. Tanpa sepengetahuan Neoma, Shaula, Zeno dan Bhita saling pandang satu sama lain.
Hanya mereka yang mengetahui arti tatapan itu.
-A-
Menurut Neoma, benda di langit malam hari ini, mendukung suasana perasaannya yang cukup bahagia. Dengan secangkir kopi di sampingnya. Iya, Neoma sangat menyukai benda-benda langit dan kopi. Tapi sayang dia tidak bisa sering meminumnya, karena memiliki penyakit magh. Neoma juga seseorang yang sangat menyukai kegelapan. Suasana gelap, menenangkan pikirannya. Bahkan, dia tidak akan bisa tidur, jika dalam keadaan bercahaya.
Ini sudah hampir satu minggu Neoma di MHS. Membuat Neoma mengingat kejadian beberapa hari ini yang cukup berkesan di ingatannya. Ketika seorang siswi populer di MHS membuat masalah dengannya dan berakhir dengan dirinya yang tidak dapat menahan emosinya.
Pada hari kedua, Neoma juga sedikit terkejut dengan ajakan Zeno yang mengajaknya bergabung dengan murid di kantin bagian tengah. Iya, Neoma telah tahu tentang pembagian kelompok yang dilakukan murid MHS itu. Ini memang bukan hal yang baik dan terdengar aneh.
Ada beberapa hal juga yang telah Neoma ketahui tentang Zeno, Shaula dan Bhita. Neoma juga mengetahui ini dari teman sekelasnya.
Zeno adalah anak salah satu donatur MHS, yang Neoma tahu, Zeno memiliki orang tua yang cukup terkenal. Bahkan ibunya Zeno adalah ketua komunitas orang tua MHS. Zeno juga mendapatkan peringkat 5 besar di kelas. Katanya juga, tidak ada yang berani mengusik cewek itu di sekolah.
Saat hari pertama sekolah, Zeno pernah berurusan dengan seorang senior perempuan. Yang Neoma dengar, senior itu menuduh Zeno menggoda pacar senior tersebut. Tapi ternyata, Zeno yang saat itu menggunakan kaca mata dan disangka cupu. Ternyata Zeno berani melawan senior tersebut. Saat pihak sekolah tahu, sekolah membela Zeno, semenjak hari itu, tidak ada yang mau berurusan dengan Zeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCISMUS
Teen Fiction"Katanya, kematian adalah akhir yang indah dari segalanya!" - Kedatangannya, bukan tanpa alasan. Dia harus menginjakkan kakinya di sebuah sekolah bernama Meteor High School. Meteor High School, sekolah elit ternama yang hanya menerima anak-anak dar...