Jangan lupa Vote dan Komen yaaa
Tinggalkan komentar okee
Aku update seminggu ini itu dua kali.
Sabtu sama minggu
Jadi yang belum baca update part 13 di hari sabtu, baca itu dulu yaaa
Happy Reading
Berulang kali Neoma mengecek jam tangannya. Dia sudah menunggu kehadiran seseorang sedari tadi. Tapi orang itu, belum juga kunjung datang.
Sementara itu, tidak jauh dari Neoma. Melody duduk bersama seorang gadis berambut hitam sebahu, dia Itzel sahabatnya Melody dan sekaligus pemilik rumah ini.
"Dy, dia nggak lapar apa? Dari tadi belum makan. Kenapa Morland lama banget datangnya. Kasihan tuh dia," ujar Itzel.
Melody melirik ke arah Neoma. Lalu kembali menatap Itzel.
"Sebentar lagi Morland—"
"Melody!" Ucapan Melody terpotong.
Melody dan Itzel segera berdiri. Ketika seorang laki-laki dengan tubuh tinggi dan rambut hitam yang berantakan datang. Napasnya tidak beraturan. Dia hanya membawa sebuah tas ransel di punggungnya.
Dia Morland, laki-laki itu berlari ke arah Melody. Dia langsung memeluk tubuh Melody dengan erat. Deru napasnya masih saja terdengar.
"It's okay Morland. I'm fine!"
Perlahan, Melody mendorong tubuh Morland dan sepasang mata itu kembali menatap satu sama lain.
"Ada yang luka? Mana? Mana yang sakit? Kenapa di rumah Itzel? Seharusnya kamu di rumah sakit. Terus kenapa balapan lagi?" Morland terlihat sangat panik dan meneliti tubuh Melody apakah memiliki luka atau tidak.
Morland sangat cemas.
Melihat kekhawatiran Morland, membuat Melody mengulum bibirnya. Menjalar rasa bersalah begitu saja.
"Morland maaf, gue bohong soal kecelakaan itu. Gue sebenarnya nggak kecelakaan, gue–"
"Bohong?" Untuk seperkian detik, rasanya otak Morland membeku. "Lo... nggak mungkin bohong."
Melody sedikit menunduk, tentu dia merasa bersalah.
"Maaf..."
Morland tertawa hambar. "Gue jauh-jauh dari Amerika ke Indonesia dengan keadaan panik dan nggak peduli dengan apa yang gue tinggalin. Karena dengar kabar kalau lo kecelakaan mobil. Yang ada di pikiran gue adalah, gue takut kehilangan lo, Melody. Tapi sampai di sini, lo bilang, kalau lo bohongin gue?"
Melody diam, dia tahu dirinya salah telah berbohong.
"Ini bukan salah Melody. Ini salah gue."
Morland, laki-laki itu masih tidak percaya kekasihnya membohongi dirinya. Tapi mendengar suara itu. Membuat dia menoleh ke arah sumber suara yang tidak asing di telinganya. Dirinya yang terlalu fokus pada Melody. Membuat dia tidak sadar, jika ada orang lain selain Itzel dan Melody di sini.
"Gue minta maaf, gara-gara gue Melody jadi bohongin lo, Morland."
Masih dengan keterkejutannya. Morland bahkan tidak berkedip saat melihat Neoma di depannya. Bahkan saat Neoma mulai melangkah mendekat ke arahnya dan mulai melingkarkan tangannya di pinggang Morland.
Saat hal itu terjadi, Melody dan Itzel memilih pergi dan meninggalkan dua saudara ini untuk waktu yang sudah lama hilang.
Neoma merasakan kehangatan tersendiri ketika berada di dekat Morland. Sudah cukup lama mereka tidak berkomunikasi dan saling sapa satu sama lain. Yang dulunya sedekat nadi, sekarang jauh bagaikan bumi dan langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCISMUS
Teen Fiction"Katanya, kematian adalah akhir yang indah dari segalanya!" - Kedatangannya, bukan tanpa alasan. Dia harus menginjakkan kakinya di sebuah sekolah bernama Meteor High School. Meteor High School, sekolah elit ternama yang hanya menerima anak-anak dar...