18- A: Cetus

964 218 45
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen yaa buat cepat lanjut.

Kalau ada nama yang salah atau typo, tolong ditandai

Happy Reading

Sudah beberapa hari semenjak Zeno izin sakit, dan kini dia telah kembali bersekolah. Bisa dilihat, Zeno telah kembali berkumpul dengan teman-temannya di cafetaria.

"Akhirnya lo kembali sekolah Ze. Lama banget sakitnya," ujar Akar.

"Kenapa? Kangen?"

"Iya, kangen lo traktirin!"

Zeno langsung mendengus kesal, sedangkan yang lainnya tertawa dan tersenyum mendengar kejujuran dari seorang Akarsana.

"Ya udah, hari ini gue yang traktir!'

Seketika senyuman lebar terukir di wajah teman-temannya.

Akar berdiri dari duduknya. "Baiklah, wahai kanjeng ratu Zenobia! Biarkan hamba yang memesannya dan kanjeng ratu bisa duduk cantik di singgasana!" Akar memberikan salam kehormatan ala-ala kerajaan dan segera pergi memesan beberapa menu yang bukan menu makan siang yang telah disediakan sekolah.

"Cepat banget tu anak kalau gratisan!" ujar Raven sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lo juga, Raven!" ketus Shaula.

Hal itu membuat Raven ikut menyengir. Tapi tidak lama, ketika dia mengingat sesuatu.

"Oh iya, besok bukannya ada pertemuan wali murid kelas 12?" tanya Raven.

Shaula mengangguk. "Iya, katanya mau bahas buat ujian kelulusan. Sama kelas tambahan yang mau dimulai sebentar lagi. Tuh Nyokap Zeno yang bakal jadi pimpinannya. Kan Nyokap dia kepala komite wali murid!"

Neoma yang tadinya hanya diam memperhatikan, kini menoleh ke arah Shaula. "Emang iya? Gue baru tahu kalau Nyokap Zeno kepala komite wali murid!"

Bhita yang menjawab. "Iya, dari kelas 10 malahan!"

Neoma mengangguk-angguk kecil mendengar itu.

"Neo, lo besok yang datang rapat siapa? Kalau gue sih belum tahu!" Shaula bertanya sambil berkaca dengan kacanya, dia tengah merapikan rambutnya.

Neoma diam. Tidak tahu apa yang akan dijawabnya. Sejujurnya, Neoma juga tidak tahu apa kedua orang tuanya mau meluangkan waktu untuknya. Hanya untuk sekedar sarapan pagi atau makan malam saja sudah susah. Apa lagi untuk menghadiri rapat wali murid. Mereka satu rumah, tapi juga jarang bertemu.

"Neoma!"

Neoma tersentak, saat dipanggil lagi oleh Shaula.

"Eh, e ... itu, gue belum kasih tahu orang tua gue. Lupa, mungkin nanti malam gue kabarin!" ujarnya bohong, karena dia telah memberitahu perihal hal ini ke mamanya.

Tidak lama, Akar datang dan duduk kembali di samping Bhita. "Udah gue pesan!" ujarnya sambil menyandarkan kepalanya di bahu Bhita.

Lalu, kembali terjadi keheningan di antara mereka. Di tengah-tengah keramaian cafetaria.

"Raven, tadi malam kamu lihat bintang lagi?" tanya Shaula di tengah-tengah keheningan mereka.

"Hm, lagi bagus cuacanya," jawab Raven sambil mengelus elus rambut Shaula.

Memang posisinya, Shaula menatap Raven sambil menempelkan wajahnya di atas meja, dengan keadaan miring.

"Kamu paling suka rasi bintang apa, Raven?"

"Kalau kamu sendiri apa?"

"Aries!"

"Kenapa?"

"Ya, karena itu zodiak aku!"

ACCISMUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang