1- A: Matahari

3.8K 579 343
                                    

Halo ketemu lagi dengan Accismus.

Udah tau kan, arti dari Accismus?

Jangan lupa Vote dan Komen yaa

Happy Reading

Pamflet terpasang tepat di depan gerbang berwarna hitam tinggi, dengan bertuliskan 'Selamat datang di tahun ajaran baru 2022' dan beberapa mobil mewah melewati gerbang, masuk ke sekolah bernama Meteor High School.

MHS kembali masuk ke tahun ajaran baru dan memulai aktivitasnya, terakhir sekolah ini diberitakan bahwa telah menyumbangkan dana ke beberapa panti asuhan di Jakarta. Sumbangan ini diberikan oleh para orang tua MHS. Berita ini bahkan sempat viral, dan membuat nama MHS semakin dikenal baik, oleh pihak luar.

Satu per satu, murid telah turun dari mobilnya. Bagi murid-murid baru, biasanya mereka akan diantar, pada hari pertama sekolah. Tapi tidak dengan para senior, mereka akan menggunakan kendaraan pribadi.

Kini, di auditorium telah berkumpul sekitar 340 lebih murid MHS. Setiap tahun, MHS hanya akan menerima 120 calon murid baru. Dengan tiga kelas untuk IPA dan tiga kelas untuk IPS, dan masing-masing kelas akan di tempati 20 murid.

Podium yang tepiannya dilapisi oleh emas 24 karat itu, kini telah berdiri di belakangnya seorang pria dengan senyuman wibawa, dia Prawara.

Sebelum menutup pembicaraannya, Prawara mengatakan. "Untuk kelas 12, bersiap-siaplah dari sekarang. Persiapkan diri untuk menghadapi Ujian Nasional dan masuk ke universitas impian. Terima kasih!"

Setelah mengucapkan kalimat itu, Prawara mendapatkan tepuk tangan yang cukup meriah dan kembali kepada tempat duduknya. Lalu, kata-kata pembuka kembali dilanjutkan oleh beberapa pimpinan dan juga perwakilan orang tua.

Acara pembukaan tahun ajaran baru ini, memang sangat membosankan.

"Cukup lama kita nggak ketemu," ujar salah seorang cewek yang berambut panjang bergelombang, wajahnya yang berbentuk V dengan kelopak matanya yang terlihat indah, dia terlihat begitu sempurna. Pada name tag yang tertera, sangat terlihat jelas namanya.

Shaula Orius Devanka, panggil saja dia Shaula.

Cewek yang di sebelah Shaula, menoleh sesaat, lalu kembali menatap ke depan.

"Hm, dua minggu," ujar cewek yang Shaula ajak bicara.

Wajah cewek itu kecil, dengan poni dan rambut di curly, serta tatapan matanya yang terlihat tajam, memperlihatkan dirinya yang arogan.

"Zenobia Romeesa Poetri, sifat lo nggak pernah berubah," ucap Shaula sambil tersenyum kecil.

Cewek yang diketahui bernama lengkap, Zenobia Romeesa Poetri itu, kembali menghiraukan Shaula. Dia lebih memilih untuk mengeluarkan ponselnya.

"Bhita mana?" tanya Shaula, lagi.

Zeno, panggil saja dengan nama itu. Dia hanya menggidikkan bahunya.

"Eh kabarnya ada anak baru tahu," ujar Shaula dengan semakin mendekat ke arah Zeno.

"Lo tahu dari mana?" tanya Zeno tanpa mengalihkan perhatian.

Shaula tersenyum, akhirnya dia bisa membuat cewek di sebelahnya ini berbicara. "Dari Raven. Tapi nggak tahu cewek atau cowoknya. Katanya seangkatan sama kita, udah mau lulus, kok malah pindah sekolah."

"Urusan dia, bukan urusan lo. Urusin tuh pacar lo," sarkas Zeno.

Shaula langsung tersenyum kecut, dan dia menoleh ke samping kanannya. Ada seorang cowok dengan bibir ranumnya yang memiliki belahan tipis di bagian bawah, serta struktur rahang yang proposional, cowok itu tengah menggulir layar ponselnya.

ACCISMUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang