ALSHEIRAZ 01

3.4K 62 3
                                    

Hallooo!

Saya harap kalian menyukai cerita ini. Jika tidak menyukainya, ya tidak apa-apa, kalian bisa skip, kan nggak wajib dan tidak ada yang memaksa kalian untuk membaca cerita ini.

 Jika tidak menyukainya, ya tidak apa-apa, kalian bisa skip, kan nggak wajib dan tidak ada yang memaksa kalian untuk membaca cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan maaf jika ada typo serta kata atau kalimat yang agak belibet, saya disini juga masih belajar mohon dimaklumi, makasih.🤗

Happy Reading and enjoyy!!

——————————————————

Suasana malam ini begitu menenangkan ah-tidak bukan hanya malam ini tapi selalu. Seorang pemuda berparas rupawan dia bernama Alsheiraz, berdiri dibalkon kamarnya dengan mata terpejam menikmati hembusan angin malam yang sepoi-sepoi menerpa kulitnya. Lama ia memejamkan kini mata itu terbuka dengan sempurna, yang mana memperlihatkan mata tajam beriris hitam pekat. Ia mendongakkan kepalanya untuk melihat langit malam yang memperlihatkan bulan dan cahaya bintang yang bertebaran.

Dia suka malam, malam menenangkan, malam sudah seperti temannya. Bahkan dia sebelum tidur tanpa melihat langit malam rasanya seperti ada yang kurang. Jika tidak ada kesibukan pada saat malam dia pasti akan selalu menghabiskan waktunya di balkon kamar, dengan ditemani secangkir kopi, rokok, dan sebuah gitar kesayangannya.

Dia seperti itu bukan bersedih ataupun mengalaukan sesuatu apalagi karena seorang gadis. Heiii tentu saja tidak! Bahkan dia tidak pernah menjalin hubungan asmara sama sekali. Tertarik kepada seorang gadis pun tidak pernah. Tapi bukan berarti dia gay, tidak-tidak tentu saja tidak, dia masih normal! Dia seperti itu hanya ingin menikmati waktunya sendirian. Dengan langit malam, bulan, serta cahaya bintang yang bertebaran saja kok. Dia juga bukan anak broken home ataupun anak yang kurang kasih sayang, bahkan dia saja terlahir dikeluarga harmonis. Meskipun orang tuanya sibuk mengurus pekerjaan tapi mereka masih bisa meluangkan waktu untuk anaknya, jadi jangan heran memang itu sudah menjadi kebiasaan dia setiap malam.

Ting

Bunyi notifikasi pesan masuk membuyarkan lamunan Al, lantas ia berjalan mengambil ponselnya yang tersimpan di meja balkon.

Jarinya bergerak mengulir kebawah untuk melihat notifikasi itu. Ternyata grup Inti Aodra yang sedari tadi berbunyi, entah apa yang dibahas oleh mereka.
Ia sendiri hanya membaca pesan-pesan itu melalui notifikasi.

Steve
Lo pada nggak ke markas?

Calvin
Lo disana?

Steve
Yoi, kayak biasanya. Ini udah ada Bernad sama anak-anak lainnya

Calvin
Ok otw

Nathan
2


Setelahnya Al langsung bersiap-siap untuk pergi ke markas. Dengan memakai celana jeans hitam, kaos putih berlengan pendek, sepatu hitam putih, dan tidak lupa memakai jaket kebanggaannya. Dirasa sudah cukup ia mengambil kunci motornya lalu bergegas turun kebawah.

ALSHEIRAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang