Sesuai dengan yang dibicarakan Calvin dan Al sewaktu di kantin tadi, kini mereka berlima sudah berkumpul di ruang khusus inti Aodra.
"Gimana?" tanya Al pada inti Aodra terutama pada Bernad dan Steve.
"Masih sama," jawab Steve.
"Dan juga sulit buat pulihinnya," timpal Bernad.
"Dia bukan orang biasa," kata Nathan.
Calvin mengangguk setuju, "Bahkan Bernad, yang keahliannya gak bisa diragukan lagi juga kesulitan."
Al mengetukkan jarinya di meja bundar sambil berpikir.
"Kenapa tuh? Kok di bawah kayak rame banget," kata Steve mengerutkan alisnya.
Bukan hanya Steve. Tapi Al, Nathan, Calvin, dan Bernad juga mendengarnya.
Al berdiri dari duduknya dan diikuti oleh keempat sahabatnya. Kemudian mereka menuju ke lantai bawah untuk memeriksa apa yang sedang terjadi.
—
"PANGGIL KETUA KALIAN!!"
Teriakan itu menyapa indra pendengaran lima inti Aodra saat menampakkan kakinya di lantai bawah.
Al sangat mengenal betul pemilik suara itu. Ia langsung berjalan menuju pintu utama. Seperti dugaannya, yang berteriak tadi adalah Gregorius, ketua dari geng TB.
Geo terkekeh sinis, "Keluar juga lo."
"Kenapa?" tanya Al dingin.
"Lo ngga usah pura-pura ngga tau," seru Geo dengan mata berkilat penuh amarah.
"Kenapa anggota lo nusuk perut inti TB?"
Lantas inti Aodra melihat satu-persatu inti TB, dan benar saja inti TB yang berdiri di depannya saat ini hanya ada 3 orang.
Al terdiam, tidak mungkin anggotanya melakukan hal seperti itu. Jika ada di antara mereka yang melakukannya, ia pasti mengetahuinya.
Al menatap dingin seluruh anggotanya, "Apa diantara kalian ada yang memiliki masalah dengan anggota TB? Jika ada, maju!"
"NGGAK ADA BOS!" jawab mereka dengan suara lantang.
"Kalian dengar kan? Diantara mereka nggak ada satu pun yang punya masalah sama sahabat lo itu. Jadi buat apa juga anggota Aodra nyelakain Dave," kata Calvin
"HALAH NGGAK USAH BOHONG LO SEMUA, DIANTARA KALIAN PASTI PELAKU YANG NUSUK DAVE." seru salah satu inti TB yang bernama Savarino.
Wajah pemuda itu terlihat sekali jika dia diselimuti amarah. Bahkan rahangnya mengeras, tangannya terkepal erat, serta nafas yang memburu. Wajar saja dia seperti itu karena Savarino dan sahabatnya yang bernama Dave sangatlah dekat.
"Anggota Aodra nggak mungkin bohong, kalaupun ada maka.. boom, hancur." sahut Steve datar.
Anggota TB terdiam, mereka sangat tau apa yang dimaksud Steve.
"Kalau benar bukan anggota Aodra, kenapa pisau yang tertancap diperut Dave ada simbol geng Aodra?" kata Kalezon, salah satu inti TB yang sedari tadi diam.
Setelah mengatakan itu, Kalezon melemparkan pisau yang telah menusuk perut sahabatnya. Dengan santainya Nathan menangkapnya dan melihat gangang pisau itu.
Benar saja, terdapat ukiran simbol Aodra di gangang pisaunya.
Tapi tunggu, ada yang aneh dengan pisau ini. Ia menajamkan penglihatannya.
"Ini bukan milik Aodra. Ukiran huruf 'A' yang ada di pisau ini berbeda dan juga ini bukan pisau lipat, sedangkan milik anggota Aodra semuanya pisau lipat. See, anggota Aodra nggak ada yang nusuk perut Dave!" jelas Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSHEIRAZ
Teen FictionBercerita tentang seorang pemuda bernama Alsheiraz, seorang pemuda tampan namun memiliki sifat yang irit bicara, dingin, datar, dan cuek dengan sekitarnya. Lalu apa jadinya jika kedatangan seorang siswi baru gadis cantik dengan segala tingkah lakuny...