Pagi ini adalah hari pertama Arsya menjadi siswi baru di The Holc School. Dengan tubuh yang dibalut seragam lengkap, rambut sepunggung yang tergerai indah, dan tas ransel yang sudah tersampir dibahu kanannya, dirasa tidak ada yang kurang ia bergegas turun kebawah.
"Morning all."
"Morning dear."
"Marcel udah berangkat Mom?" tanya Arsya sembari mendudukkan dirinya di kursi meja makan.
"Belum. Masing di kamarnya, bentar lagi juga turun," jawab Elenka yang sedang menata makanan di meja.
Arsya mengangguk pelan. "Kenapa?" celetuk Marcel yang entah sejak kapan sudah duduk disamping Arsya.
"Buset, lo sekarang jadi pesulap ya?" tanya Arsya dengan mata melotot.
"Nggaklah! Mana ada."
"Tapi kok lo tiba-tiba udah duduk di samping gue aja, perasaan tadi nggak ada." Namun Marcel hanya mengedikkan bahunya.
"Udah-udah ayo kita makan, dari pada nanti kalian telat," sela Jeremy. Karena pagi ini dirinya juga ada meeting di kantor.
Kemudian mereka makan dengan tenang hanya ada dentingan sendok yang terdengar.
"Kak lo mau berangkat sama gue atau sendiri?" tanya Marcel setelah selesai menghabiskan makanannya.
"Sendiri." jawab Arsya, "Yaudah Mom, Dad aku berangkat dulu." Kemudian ia bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati orang tuanya lalu mencium pipi serta tangan mereka.
"Hati-hati sayang," yang diacungi jempol oleh Arsya.
"Yaudah, aku juga berangkat dulu Mom, Dad."
"Hm, jaga kakakmu Marcel jangan sampai dia kenapa-napa," kata Jeremy tegas dan wajahnya kini sudah berubah menjadi datar
Marcel mengangguk mantap. "Pasti!"
"Kamu juga Marcel, kalau bawah motor hati-hati jangan ngebut!" tutur Elenka.
"Hehe, kalau itu kayaknya nggak bisa sih Mom," lalu ngacir pergi dari hadapan kedua orang tuanya. Melihat itu Elenka menggelengkan kepalanya pelan.
—
Mobil yang dikendarai Arsya memasuki gerbang The Holc School, setelah memarkirkan mobilnya ia tidak langsung keluar tapi masih berdiam sambil memandang bangunan-bangunan yang akan menjadi tempat belajarnya selama 2 tahun.
'Not bad' batinnya
Tidak taukah dia bahwa The Holc School termasuk sekolah favorit di Indonesia, bahkan sampai ada yang rela berpisah dengan orang tuanya hanya untuk bersekolah di sekolah tersebut.
Arsya memandang sekolah barunya begitu lama hingga dia tidak menyadari bahwa mobilnya saat ini menjadi pusat perhatian para siswa siswi, sebab mereka baru pertama kali melihat mobil itu di sekolah ini.
Daya ingatnya tinggi bukan? Sampai-sampai motor, mobil, milik semua siswa siswi, guru, satpam, petugas kebersihan, terus apalagi tuh? Sampai mereka ingat, apalagi nanti kalian yang jadi doinya siswa siswi The Holc School pasti-
Ahh udah-udah jangan ngarep, mereka cuma fiksi!
Arsya membuka seatbelt dan mengambil tasnya yang ia taruh di kursi sebelah.
Tangan kanannya bergerak membuka pintu mobilnya. Kaki jenjang, putih bersih, dan mulus keluar sebelah, lalu disusul kepalanya. Dan ya, teriakan alay dan lebay serta bisikan keirian keluar dari mulut para siswa siswi.
"Wanjrott cecan jingg!"
"Anjir mulus."
"Aduh bodynya, jadi nyesel semalam makan mie 2 bungkus."

KAMU SEDANG MEMBACA
ALSHEIRAZ
Teen FictionBercerita tentang seorang pemuda bernama Alsheiraz, seorang pemuda tampan namun memiliki sifat yang irit bicara, dingin, datar, dan cuek dengan sekitarnya. Lalu apa jadinya jika kedatangan seorang siswi baru gadis cantik dengan segala tingkah lakuny...