jika ada kalimat yang belibet, saya minta maaf, karena belum saya revisi
tolong jangan lupa untuk vote karena dengan kalian vote membuat saya semangat apalagi ditambah komentar dan follow akun saya wkwk
okey happy reading!
——————————————————
Di dalam sebuah ruangan dengan beberapa komputer terdapat lima orang pemuda, salah satunya terfokus pada layar monitor.
Klik
Bernad menatap puas layar monitor, "Lihat si bodoh lagi-lagi yang buat ulah," ujarnya memecahkan keheningan.
Membuat ketiga sahabatnya langsung menatap layar monitor yang menampilkan beberapa tangkapan layar. Hanya dengan melihatnya saja mereka langsung tau bahwa masalah kali ini adalah ulah Armmos.
Steve tersenyum devil, "Armmos."
Bernad memutar kursinya untuk melihat ke arah sahabatnya, "Hm, siapa lagi kalau bukan mereka."
Mendengar itu membuat mata Al langsung terbuka dan menatap layar komputer dengan dingin.
"Sesuai dengan dugaan lo?" tanya Nathan.
Al melirik Nathan sekilas, "Ya."
"Video cctv?"
"Diputar?" tanya Bernad.
"Hm." Bernad mengangguk dan memutar video CCTV. Saat video mulai berputar, mereka melihatnya dengan seksama sampai selesai.
"Lo yakin nggak akan turun Al?" tanya Steve.
"Nggak, buat apa," jawab Al.
"Mungkin hanya memberikan sesuatu hadiah kecil," lanjutnya seraya menyeringai.
Al menatap Calvin, "Lo tau kan apa yang harus lo lakuin?"
"Tentu saja!" jawabnya sembari menyeringai.
"Benar-benar bodoh, untuk apa mereka bersusah payah buat pisau lipat yang menyerupai milik Aodra kalau pada akhirnya mereka nggak hilangin jejaknya," kata Steve.
"Bahkan jika mereka hilangin jejaknya, bakal tetap ketahuan juga," sahut Nathan yang mendapatkan anggukkan setuju dari Bernad.
—
Sedari tadi mata Steve tidak pernah teralihkan dari layar handphone begitu pula dengan Bernad yang juga sibuk dengan laptopnya. Membuat sahabatnya dan beberapa anggota yang melihatnya sedikit heran, biasanya jika mereka berdua memainkan handphone atau laptop tidak akan sediam dan seserius ini, setahu mereka Al juga tidak menyuruh atau menyelediki sesuatu lagi.
"Lo nyuruh mereka cari sesuatu lagi Al?" tanya Calvin. Al menggeleng.
Calvin mengernyitkan dahinya, sebenarnya mau bodoamat tapi dirinya juga penasaran, "Kalian ngapain sih serius amat dari tadi?"
"Cari sesuatu," jawab Steve.
"Sesuatu apaan anjir?"
"Ntar lo juga tau."
Calvin memutar kedua bola matanya malas, "Ck, kelamaan gue udah kepo ini."
"Bangsat," umpat Bernad.
"Ini juga, kenapa lo hah?" tanya Calvin ngegas. Bukannya menjawab Bernad malah meliriknya sekilas.
"Anjing," umpat Calvin.
"Kena virus."
"Hah?"
"Laptop gue kena virus," jelas Bernad.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALSHEIRAZ
Teen FictionAl tidak pernah menyangka hidupnya yang tenang dan penuh kegelapan akan berubah sejak pertemuannya dengan seorang gadis misterius. Dengan segala tingkah lakunya, dia selalu menarik perhatiannya ke mana pun ia melangkah. Sebuah insiden kecil membuat...