PINK CHAMPAGNE DIAMOND

476 80 0
                                    

Selamat membaca guys 🥰🥰🥰
Vommentnya jangan lupa 😊😊



02.15 dini hari , denting jarum jam terus berputar menambah detik demi detik yang terlewati. Taehyung berbaring di ranjangnya dengan mata yang masih terjaga. Kantuk mendera tapi enggan terpejam. Kamar yang hening, ruang di kepalanya yang berisik, mengusik lelap yang hampir jatuh. Kejadian pasca acara peresmian Seokjin tadi membuatnya tidak tenang. Kalimat dan cara Min Ah memandang Irene, mengganggu ketenangannya, sesuatu jauh di dalam lubuk hatinya tersentuh.

Pada ruang kecil redup ada rasa nyeri dan tidak terima akan semua yang ibu nya lakukan pada Irene tadi. Namun, ruang  kecil tetaplah menjadi kecil, berada pada sudut yang selalu diabaikan. Kecil tidak sebanding dengan besar, sama seperti Irene yang tidak sebanding dengan Tzuyu, sebagian besar hati Taehyung adalah milik Tzuyu.

Taehyung memejamkan matanya, saat merasa Tzuyu mulai menyadari bahwa hanya dia yang ada di hati gadis itu. Soal Irene, bukankah semua ini akan segera berhasil, Irene akan bebas dari kesepakatan, toh Irene mendapatkan imbalan yang setimpal pikir Taehyung. Seulas senyum mengiringi dia menuju alam mimpi yang dia tunggu sejak tadi.

‘Mengapa aku harus memikirkan Irene, fokus saja pada Tzuyu yang sebentar lagi kembali padamu, Taehyung bodoh’ Batin Taehyung sebelum dia benar-benar tidur.

🍃🍃🍃

Satu minggu, dua minggu berlalu, Taehyung tidak menghubungi Irene lagi. Irene Kembali pada rutinitasnya menjual bunga setelah dua bulan tidak melakukan kegiatan itu. Taehyung meminta Irene untuk berhenti berjualan sejak hari mereka kembali ke Seoul, merasa Irene terlalu lama jika disuruh segera bertemu karena harus merapikan dagangannya.
Senyum di wajah cantik itu tidak lepas sejak dia datang dan menyusun bunga-bunganya yang di antar oleh langganan Irene.

“Kau menghilang dua bulan, lalu hadir dengan senyuman itu nak? Apa ada kabar bahagia” Tanya pria tua berkepala enam pada Irene. Dia duduk di bangku yang Irene siapkan.

“Iya ahjussi, adikku sembuh dari sakitnya” Irene masih menata bunga-bunganya.

“Adikmu sakit? Jadi kau dua bulan berada di Daegu?” Irene menggangguk, dia merogoh saku dan memberikan beberapa lembar uang.

“Ini ahjussi, terima kasih sudah mengantarkan bunga untukku” Pria tua itu bangun dari duduknya dan mengusak pelan rambut Irene, gadis yang selalu membuatnya teringat pada putrinya yang sudah tiada. Setelah itu, dia memisahkan tiga lembar uang dan memberikannya pada Irene kembali.

“Ahjussi tidak perlu begitu,”

“Kau ini, selalu memberi uang lebih padaku, ambil Irene, kau pasti perlu banyak biaya untuk kesembuhan adikmu”

“Tidak apa-apa ahjussi, ambillah, aku memberikannya padamu” tolak Irene.
“Baiklah aku terima pemberianmu, dan sekarang kau harus terima pemberianku juga, ini” Pria itu semakin menyodorkan uangnya.

“Ahjussi,..” Irene masih menolak, dia kasihan melihat paman yang sudah berumur itu harus berkeliling mengendarai mobil buntung mengantar bunga-bunga setiap hari.

“Kau mau membuat orang tua ini sedih karena di tolak?”
Irene semakin merasa tidak enak, dia mengambil pemberian pria itu.

“Terima kasih ahjussi” Pria itu mengangguk dan berlalu mengendarai mobilnya.

Baru saja Irene berbalik dan merapikan kembali bunga-bunganya. Sebuah tangan sampai pada bahunya membuat Irene terkejut dan berbalik.

“Ahjumma”
Kata pertama yang keluar dari bibir Irene saat melihat dua wanita di hadapannya.

“Jadi kau penjual bunga? Bagaimana bisa kau bertemu dengan anakku?” Min Ah menatap Irene datar dari balik kacamata hitam yang melindungi matanya.

“Taehyung Oppa, datang dan membeli bungaku tanpa sengaja ahjumma, lalu kami mulai kenal dan saling bicara” Irene gugup bukan main.

“Putraku? Datang ke tempat ini? Dan membeli bunga-bungamu? Omong kosong, Apa kau sedang berbohong? Anakku tidak akan  mau repot-repot pergi ke sini mencari bunga karena kami memiliki toko langganan sendiri” Nada suara yang halus, tetapi penuh penekanan dan ekspresi yang datar cukup membuat Irene semakin ciut.

“Min Ah Ahjumma, sudahlah ayo kita kembali saja”

“Tidak Tzuyu, ini harus di bereskan” Betapa Tzuyu ingin melompat girang saat ini melihat Irene berada pada pojok kenyataan. Usahanya membawa Min Ah melewati jalan ini tidak sia-sia saat Irene secara kebetulan berada di tempat itu. Membuat pertemuan seolah tidak di sengaja, Tzuyu sangat puas.

“Dengar, selagi aku berbicara baik padamu, jauhi putraku, Aku sangat yakin kau memiliki perasaan pada putraku bukan sekedar teman. Aku mengawasimu Irene, berhenti dan pergi jauh. Lihat dia, gadis ini” Min Ah membawa Irene berhadapan dengan Tzuyu.

“Dia calon istri putraku, apa sebanding denganmu? Perhiasan yang kau pakai di acara itu adalah miliknya, dan dengan percaya diri kau memakai itu”
Irene hanya bisa menunduk, tidak tahun harus menjawab apa dan berbuat bagaimana.

“Ingat kalimatku ini, jauhi putraku sebelum aku bertindak jauh menelusuri tentang hidupmu dan berbuat sesuatu yang akan kau sesali sampai mati”

Irene tidak menjawab, dan Min Ah tidak perlu jawaban Irene, dia butuh bukti bahwa gadis itu menjauhi putranya.

🍃🍃🍃

Irene gemetar saat sebuah pesan dari Taehyung tertulis dalam gawainya.

●Aku ada di depan motelmu, keluarlah, temani aku membeli sesuatu untuk Tzuyu●

‘bagaimana ini? Ibunya tadi memintaku untuk menjauhinya. Tapi dia membayarku dengan uang yang tidak sedikit, bahkan sisanya saja belum dia berikan padaku, tidak mungkin aku lari dari tanggung jawab’ Irene bingung  hingga gawainya berdering, mendapat panggilan masuk.

IF IT IS YOU ♡VRENE♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang