TABIR PEWATAS

440 72 0
                                    

Selamat membaca guys,
Vommentnya jangan lupa 🥰🥰.

Taehyung menggenggam erat kemudi  mobil, berulang kali dia menghembuskan nafas kasar. Sesekali menoleh pada gadis yang sebentar lagi menjadi istrinya antara gusar dan kesal.

“LIHAT KAU DIAM OPPA, KAU MASIH MEMILIKI PERASAAN PADA MANTAN KEKASIHMU ITU!” Teriakan Tzuyu spontan membuat Taehyung menepikan kendaraan roda empat yang sedang dia kemudikan menuju bahu jalan.

“Aku sedang mengemudi Tzu, tidak bisakah kita berhenti membahas ini, kita sudah membahasnya tadi. Aku mengatur makan malam, tapi kau membuatnya kacau balau”

“Jawab pertanyaanku, kau masih mencintai jalang itu?!” tanya Tzuyu tidak lagi dengan nada yang tinggi.
“berhenti memanggilnya jalang, dia tidak seperti itu” Taehyung menyandarkan tubuhnya ke belakang, dari posisi itu dapat Taehyung lihat senyum sinis Tzuyu.

“Jawab pertanyaanku?!”
“Tidak, aku tidak memiliki perasan lagi padanya”  Taehyung mempertahankan intonasi suaranya yang lemah.

“Pembohong, kau bahkan menidurinya di Jeju. Oppa kau dapat dari mana kekasih jalang seperti itu? Dia tipe wanita yang menjajakan tubuhnya lalu meraup keuntungan dari pria-pria kaya. Aku khawatir dia mengganggu pernikahan kita dan mengatakan bahwa kau telah menghamilinya...”
Taehyung diam, tidak percaya kalimat-kalimat buruk keluar dari mulut kekasihnya. Gadis yang dia tahu selalu berkata lembut dan sopan.

“Apa kau tidak berpikir? Orang tuanya sakit-sakitan, ibunya hanya penjual kimchi di pasar, belum lagi adiknya yang berandal dan sedang mendekam di penjara anak, dan adik lainnya yang butuh biaya sekolah. Alasan yang cukup jelas untuk dia memanfaatkanmu dengan tubuhnya..”

“Chou Tzuyu!” Taehyung sedikit membentak. Gadis itu menoleh dan menatap tajam padanya.

“Aku masih ingat saat kau tersenyum dan ingin memulai hubungan baik dengan Irene. Jadi, semua itu palsu?”

“Tentu saja, apa kau pikir aku bisa mengobati rasa sakit saat melihatmu bersamanya? Apa aku baik-baik saja melihat tanda cinta kalian di Jeju. Aku tidak sanggup lagi mencoba menerimanya”

“Ayolah Tzu, apa akan terus membahas semua hal ini, aku hanya tidak sengaja salah memanggil namamu tadi. Hanya karena itu kita bertengkar dan meninggalkan makan malam kita” Taehyung mengelus bahu Tzuyu.

“Itu bukan sekedar hanya oppa, itu hal besar. Tanda bahwa dia masih ada dalam pikiranmu” Air mata Tzuyu leleh. Taehyung membawa Tzuyu dalam pelukannya.

🍃🍃🍃

Woo Bin duduk di kursi tengah  paling ujung, takhta kepala keluarga di meja makan. Seokjin dan Taehyung berada pada sisi kiri di depannya, sementara Min Ah dan Namjoon ada di sisi kanan. Makan siang yang sudah di jadwalkan satu minggu lalu.

“ Bulan depan, kita harus selalu makan bersama” Min Ah menyumpit beberapa potong daging dan meletakkannya di atas mangkuk Woo Bin.

“Tentu saja, akan ada anggota baru di keluarga kita, terlebih aku rindu makan bersama semenjak anak-anak appa mulai sibuk bekerja” Setuju Woo Bin pada istrinya.

Seokjin dan Namjoon hanya tersenyum, tetapi Taehyung diam, tubuh dan pikirannya ada di tempat yang berbeda. Min Ah  tersenyum melihat putra bungsunya hanya diam, dalam benaknya Taehyung sedang rindu dengan Tzuyu yang masih berada di Daegu. Lubuk hati Min Ah mengucap syukur dan menikmati lega, hal-hal baik mulai datang kembali. Putra pembangkangnya meninta maaf dan berhenti menemui Irene, gadis yang sangat dia benci. Pertemanan antara Taehyung dan Irene adalah hal terburuk yang harus dia singkirkan.

“Putraku yang di sana, sedang memikirkan gadis bernama Tzuyu, tidak sabar untuk hari bahagianya” Kekeh Min Ah, menggoda Taehyung.

“Dia budak cintanya Tzuyu eomma, di kamar seharian melukis pujaan hati,” Seokjin bergabung dengan Min Ah menggoda Taehyung. Namjoon ikut tertawa bersama eomma nya, sementara Woo Bin membingkai wajah Taehyung yang tersenyum di samping Seokjin dalam manik tegasnya, lekat membaca air muka putra bungsunya yang terlihat kalut dan tidak fokus.
Canda tawa dan denting peralatan makan memenuhi meja besar yang penuh dengan hidangan makan. Seokjin salah satu yang paling dekat dengan Min Ah terlibat obrolan yang tiada henti, sesekali Namjoon menimpali. Biasanya, Taehyung juga bergabung, dan ribut di meja makan bersama Seokjin. Berbeda dengan kali ini, Taehyung tersenyum simpul tanpa rasa tertarik untuk bergabung, dia hanya makan siang ini segera usai dan mencari ketenangan di luar sana.

TAK! Taehyung meletakkan sumpitnya, dia sudah menghabiskan makan yang memang dia ambil lebih sedikit dari biasanya.

“Appa, eomma, hyung, aku permisi lebih dulu ada keperluan sebentar, terima kasih makan siangnya”

IF IT IS YOU ♡VRENE♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang