~8~

6.6K 365 28
                                    

Sudah berhari-hari setelah aku mengetahui jati diri Damon dan Darren. Selama itu pula, kami selalu bercinta dimanapun. Di dek, ruangan kerja, tempat makan, ruang kontrol, bahkan di kolam yang terletak di belakang kapal.

Aku memerah ketika mengingat itu.

Setelah kami bertiga berpelukan di kapal perampok, aku memohon pada mereka jangan menempatkanku di kamar aquarium. Sungguh, memikirkan itu membuat ku ketakutan apalagi jika mengingat hiu besar yang tersenyum lebar.

Dan mengenai kapal itu, awak kapal Damon dan Darren yang masih selamat langsung menelusuri isi kapal tersebut.

Ternyata bau busuk yang pertama kuhirup adalah bau manusia-manusia yang mereka buru untuk dijadikan santapan.

Selain banyaknya mayat disana, banyak permata berharga di dalamnya. Hal tersebut membuat Damon tersenyum sangat lebar.

Dan menyeramkan.

Omong-omong, sekarang aku tidur di kamar Damon dan kami selalu tidur bertiga. Semenjak tidur bersama mereka, aku sudah tidak bermimpi buruk lagi.

Aku selalu terbangun dengan Damon yang memelukku dari belakang dan Darren yang memelukku dari depan. Wajah Darren selalu menempel pada dadaku.

Pada awalnya aku risih, tapi aku mencoba membiasakan diri.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Darren.

"Hanya menikmati lautan" Jawabku tanpa melihat wajahnya. Pemandangan laut tanpa ujung di depanku terlalu berharga walau terlewat sedetikpun.

Entah kemana tujuan kita, setiap aku ingin bertanya, kembali ku urungkan niat.

Firasatku mengatakan kalau aku tidak akan suka dengan jawabannya.

Darren mendorong pelan bahuku menggunakan bahunya "Pasti kau mengingat kegiatan kita tadi malam kan?" Tantanya penuh goda

Wajahku memanas memikirkan hal itu. Semalam lagi-lagi Damon bertanya apa yang mau dan tidak mau dilakukan ketika bercinta.

Karena aku belum berpengalaman, Darren menyarankan untuk kita lakukan bersama-sama.

Sejauh ini tidak ada yang membuatku tidak nyaman. Semua masih di zona 'kuning'. Tapi ada tiga hal yang tidak ingin aku lakukan yaitu bercinta ketika sedang datang bulan, melakukan anal atau membiarkan orang lain menyentuhku.

Sudah cukup aku bersama 2 pria itu. Kalau mereka melemparku ke awak kapal, mungkin aku akan hancur.

Aku tersentak ketika merasakan sentuhan Darren di pipi "Aku heran kita sudah bercinta sampai pingsan tapi wajahmu masih memerah" Darren menatapku dengan tatapan gelap

"Aku sedang datang bulan" kataku penuh ancam

Darren tersenyum lalu memelukku dari belakang. Aku mencoba melepaskan tapi pelukan Darren seperti lilitan ular. Akupun dengan pasrah tidak berontak, toh kalau ia sudah menginginkan sesuatu sulit untuk dilarang.

Tapi aku heran kenapa Darren menyetujui persyaratanku. Kadang aku tidak bisa menebaknya.

Darren menghela napas panjang lalu meletakan dagunya diatas kepalaku.

Sejujurnya tubuh hangat Darren membuatku nyaman tapi tentu saja aku tidak mengatakan itu pada Darren, bisa besar kepala dia.

"Mungkin saat ini kau bertanya-tanya kemana tujuan kita ya"

Aku hanya mengangkat kedua bahuku dan berharap Darren yang dengan sukarela mengatakannya.

"Karena aku sedang berbaik hati dan tidak ingin menggodamu, aku akan menjawabnya tapi, setelah aku jawab bolehkah kau mengoral kemilikanku"

My Pirates #2 Immortal SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang