~14~

4.7K 348 29
                                    

Tubuhku terasa terbakar. Ingin rasanya menjerit kencang tapi tidak bisa. Untuk bernapas saja sangat sulit, apalagi menjerit. Tubuhku pun terasa sangat kaku seperti diikat oleh tali yang sangat kencang.

Apa aku berada di neraka? Karena yang aku rasakan sekarang sangat menyiksa.

Sayup-sayup terdengar suara Damon dan Darren yang memangilku. Aku mencoba memangil mereka berdua tapi tidak bisa.

Tiba-tiba aku mencium aroma darah yang sangat kental. Bukannya mual, aku ingin sekali mencicipinya. Kerongkonganku sangat kering. Ingin rasanya meminum setetes darah.

Tidak, aku ingin satu galon darah segar.

Dengan sekuat tenaga aku meraih sesuatu di depanku. Dengan masih memejamkan mata, aku menarik tangan yang berlumur darah.

Aku langsung menancapkan gigiku disana. Darah yang pertama kaliku hisap sangat segar.

Aku ingin lebih banyak.

Aku tidak peduli sedang meminum darah siapa yang pasti, darah itu dapat melegakan tenggorokanku yang panas seperti terbakar.

Aku kembali menghisap dengan sangat kuat sampai rasa haus itu menghilang.

Aku pun kembali tidak sadarkan diri.

****

Yang pertama aku lihat adalah dada bidang Darren. Saat ini aku tengah tertidur di atas dadanya. Dada Darren bergetar sedikit tanda kalau dia sedang mendengkur. 

Aku mengerutkan kening bingung. Kenapa aku berada di posisi ini? Apa aku tertidur lalu.. 

Aku duduk tegak dengan mata terbuka lebar. Aku ingat semuanya dari Darren hampir 'bermesraan' dengan wanita lain sampai ia meminum habis darahku.

Darren minum darahku sampai aku jatuh pingsan! Dia kira aku apa? Memang aku bersedia tapi tidak sampai pingsan dan kesakitan. Dan juga…. Aku ingat sebelumnya aku meminum darah dan itu sangat lezat.

Tiba-tiba aku panik

"Darren bangun!" Bentakku sambil memukulnya menggunakan bantal berkali-kali sampai ia mengaduh kesakitan.

"Apa yang terjadi denganku? Apa sekarang aku vampire?" Tanyaku panik dengan masih memukul Darren.

Akar masalahnya dia. Kalau dia tidak berniat meminum darah dari wanita lain, aku tidak akan berada di posisi ini. Lagipula kalau haus darah segar, kenapa tidak minum darah dari seseorang yang berjenis kelamin pria? Kenapa mesti wanita

Tapi walaupun pria, aku tidak rela.

Ada Apa dengan ku ini? Aku menjadi wanita labil seperti karakter di novel-novel romance yang sering aku baca.

Darren menarik lalu membuang bantalku ke sembarang arah. Dengan lihai, dia mendorongku sehingga sekarang aku berada di bawahnya. Aku terus meronta tapi  tenaganya yang kuat, mampu membuatku diam tidak bergerak 

"Lepaskan dan jawab pertanyaanku" suruh ku lemah. tidak terbayang di pikiran liarku kalau aku berubah menjadi monster penghisap darah.

"Aku tidak akan melepaskanmu kalau kau meronta dan berteriak seperti wanita yang kemasukan setan" Darren tersenyum menyeramkan "Tapi teruslah meronta dan berteriak. Kau terlihat lezat di bawah sana" dengan gerakan sensual ia menggesekan kejantanannya yang mengeras tepat di kewanitaanku. Aku menggigit bibir bawah agar suara desahan itu tidak keluar. 

Aku mengangguk pelan "Maafkan aku, aku takut Darren" suara isakan akhirnya lolos dari mulutku.

Ya, aku sangat ketakutan. Bagaimana tidak? Aku adalah seorang monster! Pada saat aku menawarkan darah, aku tidak berpikir kalau aku akan berubah menjadi vampire.

My Pirates #2 Immortal SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang