[C9] M17 - Rejection

2.8K 290 40
                                    

Chapter ini panjang banget guys HAHA. Enjoy yaa <3

"Wedeh, senbatsu gang nih, Bos! Senggol kali," ucap Key heboh begitu masuk ke ruangan tempat para member berkumpul. Telah lengkap kesembilan member pilihan manajemen berkumpul di sana untuk briefing terkait single original kedua JKT48 yang akan mereka bawakan. Hari ini tepat dua minggu setelah pengumuman senbatsu di videotron daerah GBK waktu itu. Tentu tanggung jawabnya kali ini lebih besar karena mereka hanya bersembilan—menjadi wajah baru JKT48 dengan slogan "new era" di tahun ke-10 mereka berdiri.

"Eh, itu apa sih ribut-ribut bertiga?! Baru juga disapa," hardik Key saat melihat tiga member sibuk berdebat.

"Ini nih bocil berdua, Kak! Tempat seluas ini kenapa dempet-dempet sih!" Gracia yang duduk di antara Zee dan Christy mengeluh tak senang karena keduanya duduk sangat dekat padanya. Ia berusaha menggeser keduanya menjauh dengan merentangkan kedua tangannya. "Geser, geser! Sempit astagaaaaa!"

Zee dan Christy yang menjadi sasaran keluhan Gracia bukannya menjauh, malah kompak menggeser duduknya ke arah Gracia secara bersamaan, sehingga Gracia benar-benar terjepit.

"Aduh, bocilllll!" Gracia yang sudah tak tahan pun melirik Shani di seberangnya dengan tatapan memelas. "Ci... tolongin."

Shani hanya menggeleng melihat kelakuan mereka, sementara para member yang tersisa malah tertawa tanpa ada niat menolong. Zee dan Christy yang sudah puas mengerjai Gracia tertawa sambil melakukan high-five.

"Hadeh, Gre, Gre. Udah gede juga masih ditanggepin mainan bocil begini." Key yang begitu gemas melihat kelakuan mereka pun segera menempatkan diri di antara Gracia dan Zee. "Zee, geser sana. Iseng aja kamu tuh. Christy!" panggilnya sambil melongok ke arah Christy yang masih bersebelahan dengan Gracia. "Jangan iseng. Saya pantau kamu."

Dengan formasi duduk melingkar saat ini, Key dapat melihat semua member dengan jelas. Tampak Key mencoba mengontrol emosinya dengan menarik napas dalam. "Inhale, exhale... Inhale, exhale... Hilangkan semua aura negatif," rapalnya sambil menggerakan tangannya ke atas dan bawah. "Okay..."

Setelah merasa tenang, Key membuka matanya perlahan. "Bener-bener ya kalian. Baru saya bangga-banggain, malah banyak tingkah."

Zee, Gracia, dan Christy yang merasa tersindir hanya tersenyum kecil merasa bersalah.

"Okelah, karena mood saya bagus hari ini, saya nggak mau marah-marah. Kita langsung mulai aja buat briefing-nya ya." Key menyempatkan diri menyeruput kopi dalam tumblr yang ia bawa sebelum melanjutkan. "Tepuk tangan dulu dong yey buat orang-orang pilihan yang ada di sini!"

Sorakan dan tepuk tangan pun seketika memenuhi ruangan. Gracia mengedarkan pandangannya dan melihat raut bahagia para member dengan senyum mengembang di wajah. Tentu saja dirinya juga senang. Di tengah gempuran regenerasi, dirinya masih diberi kepercayaan untuk menjadi representasi wajah grupnya.

"Chika, gimana perasaaannya, Chik?" tanya Key dengan tatapan tertuju pada Chika, salah satu member yang baru pertama kali menjadi senbatsu.

"Eh? Hmm..." Chika tampak sedikit tersentak dengan pertanyaan tiba-tiba itu. "Seneng, Kak," jawabnya disertai gummy smile andalannya.

Key tersenyum tipis mendengarnya. Tak ada yang mengerti maksud senyum yang disertai dengusan kecil dari Key itu.

"Saya ngerti, beban kalian pasti lebih berat sekarang. Apalagi senbatsu-nya pilihan manajemen, banyak pro dan kontra, belum apa-apa udah ada tubiran sana-sini, tapi di sini saya minta kalian fokus. Fokus aja sama diri kalian sendiri. Hasilnya gimana, itu masalah nanti. Yang saya mau, kalian lakuin yang terbaik di sini. Jangan bikin kecewa orang-orang yang udah perjuangin kalian untuk masuk."

Love LanguageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang