Hallo All...
CHAPTER 2 : "antara sadar dan gak sadar"Gio menatap lekat wajah Ayana. Gadis urakan yang selalu mengejar-ngejarnya, tapi sampai saat ini perjuangan Ayana belum mendapatkan hasil, karena Gio selalu mengabaikan Ayana.
Melihat luka di wajah Ayana hati gio terus mendorong agar mengobati memar di pipinya, tapi gio merasa ragu, akhirnya dia memberanikan diri mengelus memar di pipi Ayana.
"Ini pasti sakit," monolog Gio.
Buta! jika Gio tidak terpesona dengan wajah cantik Ayana, namun bukan itu yang di pikirkan Gio saat ini. Justru Gio memikirkan tentang kehidupan Ayana yang selalu tercipta luka oleh keluarganya sendiri.
"Sebenarnya gue kagum sama lo na, karena lo satu-satunya gadis kuat yang pernah gue temuin. Gue yakin suatu hari nanti lo pasti bahagia, tapi gue harap kebahagiaan lo itu bukan berasal dari gue. Karena gue takut, apa yang lo pikirin justru menjadi kebalikannya." Setelah mengucapkan itu jantung Gio berdegup kencang, karena ini adalah pertama Gio mengutarakan isi hatinya.
Tapi, aku gak bisa jauh dari kamu gio, karena kamu satu-satunya alasan, aku percaya bahwa cinta itu ada, batin Ayana.
Sebenarnya Ayana tidak pingsan, dia tadi hanya kelelahan karena belum sempat sarapan pagi di rumah. Tapi dari sini akhirnya Ayana tau apa alasan Gio selalu menolaknya, diam-diam Ayana mengepalkan tangannya untuk menahan supaya air mata tidak keluar.
Namun nihil, tanpa izin air mata Ayana menetes. Seketika Gio terkejut karena tiba-tiba air mata Ayana keluar. Gio langsung gelagapan, dia khawatir kalo Ayana mendengar ucapannya tadi, namun Gio menetralkan wajah kembali datar dan menenangkan diri supaya tidak salah tingkah.
Sama halnya dengan Ayana, dia harus apa sekarang? Untung saja Ayana sedikit pandai drama, kenapa air mata tadi di jadikan seolah-olah dirinya mimpi buruk.
"Jangan ayah hiks...., Itu menyakitkan hiks." kini drama Ayana pun di mulai.
dosa gak sih? Ah bodo amat, daripadanya gue malu Mending terusin aja, itung-itung gue latihan jadi artis. Anjay gak tuh? Batin Ayana.
Gio mengembuskan napas lega, dia kira Ayana menangis karena ucapannya ternyata Karena mimpi buruk.
Tak lama Keysa kembali sambil menenteng plastik merah berisi makanan. "Ayana belum bangun?" Tanya Keysa sambil memicingkan matanya curiga. Gio hanya diam, lalu dia beranjak dan keluar ruangan.
"Sabar key, manusia batu berjalan memang sulit di tendang." ujar kesal Keysa.
Keysa menaruh makanan di nakas sebelah brankar, "Na, drama lo udah basi." Ejek Keysa sambil melipat kedua tangannya.
"Bangsat lo." Akhirnya Ayana membuka matanya.
"Ck, ck, tadi aja deket doi baik-baik giliran sama gue gitu, sebel banget gue." Gerutu Keysa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAKA
General FictionWARNING🔺 KALO MAU BACA JANGAN LUPA VOTE YA! Plakk "Sebenarnya, apa yang kamu inginkan Ayana?" Bentak Wijaya. "Aku cuman mau bahagia dan melihat bunda kembali ." Lirih Ayana memegang pipinya terasa panas akibat tamparan Wijaya. Wijaya tertegun melih...