HALLO SEMUA!
Eh btw, kalian Nemu cerita ini darimana?Tiktok?
Apa Facebook?
Atau dari lubuk hati kalian🥺
Wkwkw
Oke mari kita langsung saja
Happy reading...C
hapter 14: "memori Ayana"
Sejak Ayana ditangani oleh dokter dia langsung tidak sadarkan diri akibat suntikan obat penenang, tadinya Keysa ingin menemani Ayana, namun sayangnya dia harus segera pulang karena pesan dari orangtuanya, alhasil Udin pun yang mengantarkan Keysa.
Dan sekarang di ruangan Ayana hanya tersisa Aminun dan Fatamorgana yang berjaga.
Setelah pemeriksaan, Aminun langsung menanyakan keadaan Ayana, kata dokter Ayana mengalami sydrome self-injury dan penyakit itu sudah terhitung cukup lama.
Mendengar pernyataan itu Aminun shock ditambah lagi, saat dokter memperlihatkan luka ditangan Ayana yang terdapat banyak bekas sayatan. Pantas saja meski cuaca panas atau di manapun dia berada, Ayana selalu memakai baju panjang, bodohnya Aminun tidak mencurigai hal kecil itu.
Aminun menyenderkan kepalanya ke dinding seraya merenung, Aminun sungguh menyesal sekaligus merasa bersalah telah memberi ruangan untuk Gio dan Ayana, Aminun pikir hubungan mereka akan membaik, namun ternyata sebaliknya hancur lembur.
Fatamorgana menghampiri Aminun dan berkata, "pulang lah, kamu juga butuh istirahat soal Ayana tenang saja, lagian kakek sudah menyebar bodyguard."
"Tidak terima kasih, soalnya gue masih ada tugas disini jagain Ayana."
"Hah? Tugas?" Beo Fatamorgana.
"Maaf kalau saya lancang, tapi jujur saya penasaran, sebenarnya selain kamu sahabat Nana, apa ada sesuatu hal lagi yang kamu sembunyikan?"
Aminun menghela nafas, "belum waktunya gue cerita sekarang, tapi tenang saja gue bukan penghianat kok, justru saat ini gue harus menjaganya lebih ketat karena sekeliling Ayana udah terlalu banyak penghianat termasuk orang terdekatnya." Aminun menatap Ayana sekilas lalu beralih menatap wajah Fatamorgana yang tengah berpikir.
"Bahkan gue tau soal kutukan Ayana, dia anak kuat Fat, cuman gue bencinya dia pintar dalam menyembunyikan lukanya sendiri."
"Gue cuman berharap ke lo Fat, jangan sakiti dan tingalin Ayana sendiri, sudah cukup dulu dia merasakan kehilangan orang-orang kesayangnya di mulai dari Tante Aurin, Zam dan Gio pun ikut adil ninggalin dia."
"Zam?" Aminun mengangguk.
"Dia adalah lelaki yang sudah dia anggap Abang Ayana sendiri, namun tak lama kemudian dia memutuskan pindah karena perintah kakeknya."
"Kamu benar-benar tau semuanya, Saya semakin penasaran Sebenarnya kamu itu siapa?"
"Gue gak berhak menjawab itu, tapi kalo lo emang benar-benar mau tau yang sebenarnya, lo bisa tanya langsung sama tuan Arnold kakek Ayana yang satunya."
*****
Walaupun raga jauh namun ikatan batin yang memperkuat Akana dan Ayana.
Sejak pulang dari sekolah Akana tak henti mengaduh, selain kepalanya pusing suhu tubuhnya pun terasa panas serta dingin tak karuan. Bibi lidi yang panik pun langsung bergegas menelpon Wijaya, untung saja Wijaya tidak terlalu sibuk dan langsung memutuskan pulang untuk mengecek keadaan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAKA
General FictionWARNING🔺 KALO MAU BACA JANGAN LUPA VOTE YA! Plakk "Sebenarnya, apa yang kamu inginkan Ayana?" Bentak Wijaya. "Aku cuman mau bahagia dan melihat bunda kembali ." Lirih Ayana memegang pipinya terasa panas akibat tamparan Wijaya. Wijaya tertegun melih...