AYAKA#15

70 31 19
                                    

Hallo All.
Kembali lagi dengan aing!
Males nunginanginu dulu kita langsung saja ye!
Happy reading...

Chapter 15:"siapa miss A.P?"

Aminun belum juga menyerah membujuk Ayana untuk segera makan, tapi gadis itu terus membekap mulutnya alasan karena tidak lapar. Aminun menaruh semangkuk bubur ke nakas.

"Mi, pulang aja gih. Lo juga butuh istirahat jangan terlalu maksain jagain gue, gue bukan orang yang pantas di jagain mi," ujar Ayana menatap lurus ke depan.

"Hustt, gak boleh bicara seperti itu." Tegur Fatamorgana.

"Jangan egois Na, lo pikir gue bela-belain jaga lo di sini karena kasihan? Gak Na gue khawatir dan peduli sama lo! Jangan karena kebodohan cinta, lo menyakiti diri sendiri." Wajah Ayana mengadahkan ke atas agar air matanya tidak menetes.

Ayana memalingkan wajahnya, "Gue emang bodoh, mi."

"Gue bodoh mencintai dia dan berharap dia feedback gue."

Aminun menghela nafas penuh gusar, "terus, rencana lo sekarang mau apa?"

"Menjauh dan menghilang."

"Pengecut!" Pungkas Aminun. "Lo pikir dengan cara lo melarikan diri, lo bakal tenang? Nyaman? Bahagia? Mustahil Na, yang ada rasa lo semakin menjadi dan lebih sulit ngelupain."

Aminun mencekal kedua pundak Ayana, terlihat air mata gadis itu sudah berderai di pipinya.

"M-mi, gue gak tau harus gimana lagi," Ayana terisak.

Aminun memeluk Ayana, "gue bakal bantu lo Na, apapun itu, gue rela demi apapun asal lo bahagia."

Mendengar hal itu, tersenyum tipis sekaligus merasa lega, ternyata Aminun tidak seburuk yang dia kira, dari sikap tegas dan cara bicara yang terkadang nyakitin perasaan orang mungkin adalah ciri khas gadis berhijab itu. Sepertinya dia juga tidak munafik, persetan dengan status Ayana anak dari pengusaha terkaya ke-3 setelah keluarga nawita dan Amedeo.

Namun, tiba-tiba saja ingatan Fatamorgana terbesit tentang nama yang sempat dia dengar dari orang misterius, sebelum kembali ke ruangan Ayana.

Setelah Fatamorgana keluar dari toilet dia tak sengaja melihat seseorang, namun gelagatnya sangat mencurigakan akhirnya Fatamorgana memutuskan untuk membututi orang tersebut.

Fatamorgana bersembunyi di balik tembok di kala orang tersebut mendadak berhenti karena suara handphonenya.

"Nona kecil, sedang di rawat di RS, tapi tenang saja mis A.P sudah menemaninya." Ujar orang itu. Fatamorgana semakin menajamkan pendengarannya.

"Baiklah saya laksanakan tuan." Orang itu buru-buru memasukkan handphonenya lalu melanjutkan langkahnya begitu cepat, sampai-sampai Fatamorgana kehilangan jejak. Tak mau ambil pusing akhirnya Fatamorgana pun memutuskan kembali keruang Ayana, namun otaknya tak berhenti berpikir perihal nama 'mis A.P' Siapa dia?

"Mis A.P? Siapa?" Monolog Fatamorgana.

******

Gio sedang menikmati sensasi angin malam, dia tak begitu peduli dengan luka di sekujur tubuhnya. Karena luka ini tidak sebanding dengan rasa sakit ucapannya terhadap Ayana.

AYAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang