AYAKA #7

192 95 20
                                    

Hallo All...
Happy reading....

  Chapter 7 : "Airport"

Ayana berlari masuk ke airport sambil celingak-celinguk mencari satu orang di antara beribu-ribu manusia di sana. Ayana menggaruk kepalanya, dia bingung dengan wajah Fatamorgana itu seperti apa? Ayana lupa karena sudah bertahun-tahun tidak bertemu dengan Fatamorgana.

"Ceroboh banget sih gue, gue cuman inget wajah dia itu imut dan selebihnya lupa," monolog Ayana.

Ayana berjalan sesekali memutar tubuhnya. Dari kejauhan bodyguard mengejar Ayana, karena takut jika Ayana tersesat atau di culik.

"Nona tunggu!" Teriak bodyguard 2, sontak Ayana menoleh kebelakang. Ternyata yang teriakan itu Bodyguard kakeknya.

"Pas, mumpung om-om ke sini, pada punya foto fatamorgana gak?" Tanya Ayana.

"Tidak nona," serempak bodyguard itu. Ayana melorotkan bahu, terus apa gunanya Ayana menjemput fatamorgana, tapi dirinya sendiri tidak tahu wajah Fatamorgana?

"Dahlah, aku mau ke toilet dulu, kalian tunggu di sini."

Sebelum ke toilet, Ayana sempat melihat sosok pria misterius yang tengah duduk seperti menunggu seseorang. Ayana sedikit curiga, bagaimana dia pencopet atau juga tukang hipnotis? Gawat! Ayana langsung menghampiri pria itu lalu mencengkeram kerah baju si pria.

"Heh! kalo cari uang itu yang halal, jangan merugikan orang lain itu hukumnya haram, lo mau masuk penjara, terus lo mau mati di sana?" Cerocos Ayana, pria itu meringis sambil menunjuk ekspresi bingung tapi mata pria itu memandang lekat wajah Ayana.

"I'm not a thief or anything miss!"

Sontak Ayana mengendurkan cengkeramannya, pipi Ayana bersemu merah, "sorry mas."

Pria merasa familiar saat melihat sikap dan wajah Ayana. Apa mungkin gadis ini yang dia cari dari tadi?

"Excuse me sir, I'll go first." Baru saja melangkah tangan Ayana di tahan oleh pria misterius itu.

"Hey girl, may I know your name?"

"Ayana, All right, man, I'll go first."

Bukannya melepaskan, justru pria itu menarik Ayana ke pelukannya.

Sontak Ayana membelalakkan mata, maksudnya apa ini? Bahaya kalo ada yang liat, Ayana pun mendorong pria itu agar melepaskan pelukannya.

"remember? I'm fatamorgana." Mulut Ayana terbuka lebar sembari mengerjab-ngerjabkan matanya.

Fatamorgana tersenyum sekaligus gemas melihat wajah keponakannya itu. Namun dilihat-lihat wajah ayana tidak sama sekali berubah hanya tinggi badannya saja yang sedikit meninggi, padahal sekarang Ayana sudah menginjak usia 17 tahun, namun wajahnya seperti anak 5 tahun.

Fatamorgana merentangkan kedua tangannya, agar Ayana leluasa memeluknya.

"This is right, right?" Tanya Ayana lagi. Tanpa menjawab fatamorgana mengeratkan pelukannya.

"Stupid girl." Ayana memanyunkan bibirnya.

Fatamorgana mencium pipi Ayana, "We better go home, Grandpa must be waiting for us."

Dari dulu Ayana sudah biasa mendapat perlakuan seperti itu oleh fatamorgana, karena dia sudah mengganggap Fatamorgana adalah abangnya sendiri, walaupun Ayana mempunyai Akana, tapi rasa sayangnya lebih besar fatamorgana.

Terkadang Ayana merasa sakit jika dirinya selalu dibanding-bandingkan dengan Akana, dari situ Ayana terpaksa untuk berjaga jarak dengan Akana, meskipun hati menolak.

AYAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang