3

807 107 29
                                    

Bekerja sebagai cleaning servise di rumah sakit sudah membuat Adit bersyukur karena dia hanya lulusan SMA. Kerja tiga shif yang terkadang membuatnya lelah, tapi demi adik yang disayang, dia harus semangat karena sekarang dia lah orang tua Moon.

Ibu Nya meninggal saat melahirkan Moon dan ayah Nya meninggal setelah Adit lulus SMA. Semenjak itu, Adit menjadi ayah sekaligus ibu untuk Moon.

Adit duduk melamun sendirian, membuat kedua temannya yang melihat memiliki ide untuk menjahilinya.

"Woi!" pekik Denis sambil memukul pelan bahu Adit, membuat Adit langsung sadar dari lamunannya.

"Sendirian aja, lo" kata Sony dan duduk di samping denis.

"Sialan, kalian. Ngagetin aja" gerutu Adit sambil mengelus dadanya.

Mereka berdua tertawa mendengar gerutuan Adit, begitu juga dengan Adit yang ikut tertawa walaupun hanya sebuah kekehan kecil.

"Mikir apa-an, lo?" tanya Denis.

"Adek,gue" jawab Adit singkat.

"Kenapa adek, lo?" tanya Sony.

"Inhalernya udah tinggal sedikit, tapi gue belum gajian. Belum ada uang untuk beli yang baru" jawab Adit dengan lesu.

"Mau minjem uang gue dulu?" tawar Denis.

"Gaya lo mau minjemin, ngopi aja masih nebeng gue, lo" ejek Sony dengan bercanda.

"Ya, Ellah__ basa-basi doang kali" jawab Denis, membuat Adit tertawa mendengarnya.

"Tapi kalau lo butuh, gue ada kok, Dit" tawar Sony dengan serius.

"Nggak usah, mending uangnya kalian pakai aja untuk bayar kos" tolak Adit dan mereka mengangguk.

"Dit" panggil Sony.

"Mm?"jawab Adit dengan deheman.

"Adek lo tuh ngeselin,ya?" kata Sony, membuat alAdit langsung melihat ke arah lnya.

"Maksud,lo?"-Adit.

Sony tidak menjawab dan hanya menunjukan layar ponselnya ke Adit.

Bang sony, maen dong ke rumah. genteng rumah Moon, bocor, nih.

Adit langsung tertawa setelah membaca pesan whatsapp dari Moon.

"Dikira gue tukang bangunan kali, disuruh maen cuma buat benerin genteng bocor" kata Sony sambil memasukan ponselnya ke dalam saku.

"Maklumi ajalah, adek gue emang gitu" kata Adit disela tawanya.

"Iya deh, khusus buat Moon, gue maklum" kekeh Sony.

Denis melihat Adit dengan lekat.

"Dit. Emang adek lo bergantung banget sama inhaler?" tanya Denis.

"Namanya juga asma, Den. Ya udah pasti bergantung,lah. " jawab Adit yang diakhiri dengan kekehan.

"Berati adek lo, nggak bisa capek -capek dong, ya?" tanya Sony penasaran.

"Ya__ begitulah, tapi dia masih bisa kok, beraktivitas kayak anak lainnya" jawab Adit dan kedua temannya mengangguk mengerti.
.
.
.

Pukul. 07.00 Wib

"Assalamualaikum"

Adit mengetuk pintu beberapa kali karena Moon masih belum membuka pintunya.

"Belum bangun kali, ya? Dari tadi nggak keluar-keluar tuh, bocil" tebak Adit dan kembali mengetuk pintu.

"Moon__, Abang pulang, nih. Buka pi__" Adit menghentikan ucapannya saat mendengar panggilan Moon.

Brother Moon( Yoonjin Brothership) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang