Adinata benar-benar tidak bisa menyembunyikan senyumannya saat melihat postingan dari twitter yang baru saja diunggah oleh Lestari. Ia yang semula sibuk membantu Jaya mengerjakan tugasnya di ruang tengah langsung bergerak cepat saat notifikasi dengan username 'cewekue' milik Lestari muncul pada layar ponselnya yang padam. Hal tersebut kontan membuat kedua adiknya dan Kak Ros yang berada di sana terheran-heran. Saking cepatnya ia meraih ponsel, ia bahkan membuat Rinso yang duduk persis di sebelahnya terlonjak dan menatapnya dengan sepasang mata yang melotot.
"Mas Nana apaan sih! Bikin kaget aja! Tuh, lihat si Rinso sampai shock kayak gitu. Kalau bola matanya tiba-tiba loncat gimana? Kan nggak lucu!" Seru Jaya. Anak itu bahkan sampai mengelus dadanya yang berdegup tak karuan karena kaget. Tidak hanya Jaya, Kak Ros bahkan tidak jadi melahap kripik singkongnya dan membiarkannya menggantung begitu saja di depan bibir.
"Kak, Nih ya!" masih dengan senyum lebarnya yang terlihat cukup aneh, Adin mendorong diri untuk semakin dekat dengan Eros. Anak itu memperlihatkan pada Eros postingan dengan gambar jepit rambut yang baru saja ia tekan lambang hatinya. "Aku tadi habis ngasih nih cewek jepit rambut, terus barusan diposting kayak gini. Artinya dia suka nggak sih sama jepit rambutnya?"
Eros jelas tergelak. Pemuda yang baru saja memangkas rambutnya itu bahkan mengunyah keripiknya sambil geleng-geleng kepala. Dia tahu adiknya itu sudah cukup dewasa untuk urusan percintaan seperti ini. Dia bahkan memiliki keberanian yang cukup besar untuk mengakhiri cinta yang ia anggap terlalu menyakitkan. Jadi seharusnya, anak itu tidak perlu bertanya mengenai hal-hal yang sudah seharusnya ia ketahui dengan baik. Namun, setidaknya Eros harus bersyukur karena akhirnya dia bisa melihat suasana cerah itu lagi di wajah adiknya.
"Atau bisa jadi, dia suka sama yang ngasih?" Eros terkekeh. Sementara di waktu yang bersamaan, ia mendengar Jaya mendengus dengan raut wajah yang kepalang jelek.
"Suka sama yang ngasih?" si nomor lima kembali mengulang pernyataan itu, seolah dia benar-benar tidak mengerti apa maksudnya. Untuk beberapa lama, dia bahkan menatap kakaknya itu dengan pandangan yang gamang. Hal itu bisa saja benar, tapi kinerja otaknya tiba-tiba saja bergerak lambat dan ia mulai kebingungan tentang banyak hal.
Adin hanya tidak mengerti. Seumpama Lestari memang masih menyukainya, bagaimana itu bisa mungkin? ia telah menolak gadis itu bahkan sebanyak tiga kali. Tindakan itu seharusnya sudah cukup bagi Lestari untuk terluka dan meninggalkan kesan yang buruk bagi mereka berdua. Jadi bagaimana bisa Lestari bisa bertahan dengan perasaan yang menyakitkan itu? karena jika itu Adin, mungkin dia sudah mengambil jarak yang lebar--atau, dia akan pergi yang jauh sampai-sampai dunia ini melupakan bahwa pernah ada interaksi di antara mereka. Tapi Lestari berbeda, gadis itu masih berdiri di sana. Ditempat di mana Adin biasanya tidak pernah menoleh ke arahnya.
"Kenapa?" tanya Eros saat ia menemukan adiknya terdiam dan mengakhiri lamunannya itu dengan hela napas panjang. Adin masih tidak bersuara, tapi di dalam kepalanya ada banyak hal yang ingin ia utarakan pada Eros. Akhirnya, ia menarik tubuhnya dan meletakkan ponselnya kembali ke atas meja.
"Buat orang yang udah ditolak perasaannya sampai 3 kali, wajar nggak sih kalau dia masih punya perasaan yang sama--sama orang yang udah tolak dia?" tanyanya, kemudian ia menggaruk tengkuknya karena sejujurnya dia juga bingung dengan pertanyaannya sendiri. "Aduh, pertanyaannya pasti bikin bingung ya? Maksudnya tuh--"
"Wajar." jawab Eros. Laki-laki berkaus putih itu lantas meletakkan bungkus keripik singkongnya ke atas meja dan menatap keberadaan adiknya dengan senyum jenaka. "Karena terkadang, perasaan nggak semudah itu buat berubah."
"Maksudnya?"
"Meskipun keadaan kadang membuat sikap manusia berubah-ubah, ada beberapa hal yang nggak bisa mengubah perasaan mereka. Cewek yang kamu maksud mungkin udah mengalami banyak hal pahit selama jatuh cinta sama kamu, tapi bisa aja semua itu nggak cukup mampu mengubah perasaan dia sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meant 2 Be✔
Romance[SUDAH TERBIT] BAGIAN KEDUA NARASI, 2021 Dulu, Lestari pikir bahwa dia adalah kelopak bunga dandelion yang terbang terbawa badai. Sejak muda, ia terbiasa melalang--menangkis segala macam cambukan hidup yang bisa saja meremukkan dirinya. Menginjak re...