© 2O21, FAIROUPHILE ON WATTPAD.
ALL RIGHTS RESERVED————
JANTUNG FAISHA TETAP berdetak tidak karuan bahkan ketika Satya telah menjauhkan wajahnya darinya. Tetapi karena kulit tangan Satya yang masih lekat di rahangnya, Faisha terus membatu hingga Satya mengguncang-guncang bahunya.
"Fai..." Satya memanggil khawatir. "Nafas."
Usai tersadar, Faisha refleks menampar pipi Satya hingga dia mendesah pedih dan dalam sejenak, senyum laki-laki itu pun terukir.
"Bagus. Kalau diapa-apain sama cowok sembarangan, lo emang harus nampar mereka kayak gitu."
"Gila." Faisha berkomentar. "Lo nggak mau minta maaf?"
"Lo nerima maaf dari gue?"
Faisha menyunggingkan senyum penuh kecewanya. "Untuk sekarang, nggak. Lo bahkan nggak punya niatan buat minta maaf, kan? Gue mau lo jernihin kepala lo dulu, dan jelasin semuanya ke gue nanti, karena sekarang ini gue ngerasa kalau maksud lo nyium gue cuma buat pengalihan isu atau bahkan balas dendam karena Lara ciuman sama bang Aidar."
Satya ingin menjelaskan, namun boro-boro, Faisha sudah berpamitan dan nggak lama setelahnya, Satya ditinggal sendirian di kamarnya dengan penyesalannya.
Faisha pulang ke kost dengan berjalan kaki, untungnya, cuaca sedang baik-baiknya, nggak hujan dan juga nggak terlalu terik. Padahal sebelum ini, Faisha bahkan perlu membawa payung di sore hari hanya untuk berbelanja ke kedai depan. Nggak heran, lingkungan kosnya memang tergolong sangat panas karena pesatnya pembangunan di wilayah kampus dan kepadatan penduduk di sana.
Sesampainya di kos, Faisha mengingat-ingat kejadian tadi. Oke, dia memang sempat salah tingkah, namun sekarang bukan waktunya dia buat tergila-gila pada Satya sebab lelaki itu hanya menciumnya buat pelampiasan. Faisha juga punya harga diri, di luar sebesar apa rasa sayangnya ke Satya.
"Ini dia Cinderella yang kabur dari penginapan. Gimana? Seru main sama pangeran?"
Faisha baru membuka freezer kulkas untuk mengambil minuman dingin ketika Yasmin tahu-tahu menembaknya dengan pertanyaan.
"Pangeran-pangeran bullshit, naksir sama Cinderella cuma karena cantiknya."
Jawaban Faisha membuat Yasmin refleks merangkul gadis itu.
"Nggak kenapa-napa. I'm okay." Faisha cepat-cepat melanjutkan sebelum Yasmin memburunya dengan tanya.
Yasmin terpaksa mengangguk. "Jangan lupa, besok kita ada wawancara kakak pembimbing ospek. Lo besok berangkat sama gue kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGITARIUS & AQUARIUS, SUNGHOON ✓
Romance𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧; 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝 Ranggafara Satya Lubis. Sagitarius. 2002. Teknik Arsitektur. Punya filosofi sendiri yaitu; jangan percaya zodiak. Faisha Ghanis Neona. Aquarius. 2003. Teknik Informatika. Punya banyak filosofi...