KETIKA KEMBALI KE kosan pada keesokan paginya, Aidar langsung disambut oleh dua onggok ikan asin yang terkapar di karpet lantai bawah. Ikan asin itu nggak bukan dan nggak lain adalah Bayu dan Satya. Posisi mereka sudah nggak terkendali, mulai dari Bayu yang nggak mengenakan atasan apapun hingga jempol Satya yang menempel di kening Bayu.
Aidar menyempatkan diri untuk menggelengkan kepalanya sebelum dia memekik panjang.
"BANGUN!!! ADA KEBAKARAN!!!!!!"
Teriakannya sangat manjur karena Bayu langsung mengucek-ngucekkan matanya, tanpa sadar bahwa dia telah menggosokkan jempol kaki Satya di bawah tangannya. Satya lain lagi, laki-laki itu langsung menegakkan tubuhnya kliyengan, lalu berseru "Mana?! Mana yang dibakar?!" sambil kehilangan arah.
Melihat itu, Aidar berdecak berulang kali.
"Yang satu udah gede dan punya adek perempuan, yang satu lagi udah mau jadi bapak anak satu, tapi kelakuannya masih aja begini!!"
Nggak ada ucapan good morning yang lebih menampar pipi Bayu lebih dari itu.
Bayu menegakkan tubuhnya, baru tersadar bahwa tadi malam dialah yang memaksa Satya untuk tetap tinggal di sana. Dan di sinilah mereka sekarang, tertidur dengan posisi yang jauh dari kata layak di lantai satu kosnya. Saking absurdnya, penghuni kos lain sampai sungkan untuk membangunkan mereka.
"Baru nyampe, bang?" Bayu bertanya pada Aidar. Sepekan yang lalu, Bayu memutuskan untuk kembali ke kosan, selain karena Ayahnya sudah pulang ke rumah, dia juga mau menjaga Olivia dari dekat, dan sejak sepekan yang lalu itu pula Aidar sering bepergian ke Sukabumi, terkadang sendirian, dan terkadang bersama Safira, seperti hari ini. Tampaknya laki-laki itu baru saja bermalam di sana kemudian kembali ke Bandung di subuh-subuh buta. Untuk apa? Bayu juga kurang tau.
"Iya. Lo berdua kenapa bisa ketiduran di sini?"
"Ngantuk." Satya menyahut seenaknya, dia meraba-raba udara dengan kedua tangannya sementara kedua matanya tampak sulit terbuka karena tertutup oleh poni rambutnya sendiri.
"Jangan kayak orang buta!" sentak Bayu.
Satya menoleh cepat. "Tadi malam lo ngatain gue bisu, sekarang lo ngatain gue buta?! Enak a—"
"Mirip, abisnya!!" Bayu memotong sewot.
"Tadi malem gue udah nahan diri gara-gara lo mabuk, ya! Sekarang lo udah sepenuhnya sadar, ayok tonjok-tonjokkan lagi, maju lo!!"